BOGOR (RIAUPOS.CO) - Timnas Indonesia U-17 punya kans besar melaju ke putaran final Piala Asia U-17. Dua kemenangan sudah dikantongi tim besutan Bima Sakti tersebut. Yaitu, menang telak 14-0 atas Guam dan unggul 3-2 atas Uni Emirat Arab (UEA).
Malam ini, di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, timnas U-17 akan melakoni laga ketiga Grup B dengan menghadapi Palestina U-17. Di atas kertas, Indonesia lebih diunggulkan. Palestina adalah juru kunci klasemen sementara setelah tumbang dalam dua pertandingan yang sudah dijalani. Yakni, menyerah 0-4 di tangan Malaysia dan 3-4 di tangan UEA.
Namun, pelatih timnas U-17 Bima Sakti tak ingin skuadnya terlalu percaya diri. Apalagi, di grup B terjadi kejutan di mana Guam U-17 berhasil menahan imbang Malaysia U-17 dengan skor 1-1.
Bima menuturkan, sama dengan UEA, Palestina memiliki pemain dengan postur tinggi. Dia sudah mengetahui gaya main lawan yang mengandalkan postur pemain. "Palestina tim yang bagus," ucapnya.
Untuk mengantisipasi hal itu, juru taktik yang saat menjadi pemain berposisi sebagai gelandang itu meminta anak asuhnya berkonsentrasi penuh sepanjang pertandingan. Mereka tidak boleh menganggap remeh Palestina yang selalu kalah di Grup B.
Juru taktik 46 tahun itu tak ingin timnya melakukan kesalahan-kesalahan sendiri seperti saat melawan UEA U-17. Yang mana, tim terlalu banyak memberikan keleluasaan pemain lawan dan melakukan kesalahan di area pertahanan. "Koordinasi lini belakang kami harus lebih rapi," tegasnya.
Bima ingin semua pemain tak lengah dan menganggap dua laga terakhir di fase grup sebagai final. Sebagaimana diketahui, dari lima tim di grup B, hanya satu tim yang lolos otomatis ke putaran final Piala Asia U-17 2023. Sedangkan runner-up terbaik hanya dipilih enam tim dari total 10 grup.
Karena itu, seluruh laga harus dimenangkan agar tim bisa lolos dengan kerja keras sendiri. "Cita-cita kami tidak boleh bergantung pada tim lawan. Jadi, kami mesti memaksimalkan semua kesempatan," beber mantan pemain Persema Malang tersebut.
Selain itu, Bima masih menunggu update dua pemain andalannya yang dibekap cedera saat lawan UEA U-17. Yaitu, Muhammad Nabil Asyura yang mengalami cedera lutut dan Muhammad Kafiatur Rizky yang bermasalah di kaki. Pihaknya sudah melakukan tindakan agar kedua pemain bisa pulih dengan cepat. "Kami berikan vitamin dari tim dokter agar siap melawan Palestina," ucapnya.
Namun, jika memang tidak bisa, Bima enggan memaksakan. Apalagi, menurut dia, timnas saat ini memiliki kedalaman skuad yang mumpuni. Bahkan, hampir tidak ada perbedaan antara pemain inti dan cadangan.
Pelatih Palestina U-17 Loaia Alsalehi menyatakan, kekalahan di dua laga yang sudah dijalani tak akan menyurutkan pemainnya. Apalagi, dari dua laga tersebut, tim menunjukkan progres permainan. "Semua tim sama. Kami harap ini bisa meningkatkan level, kami harap bisa memberikan yang terbaik. Semua punya kesempatan," ujarnya.
Menurut dia, laga melawan Indonesia lebih dari sekadar pertandingan. Sebab, Indonesia negara spesial yang selalu mendukung Palestina. Sayang, kali ini tidak ada atmosfer penonton lantaran tidak diizinkan adanya suporter buntut tragedi Kanjuruhan. "Kami ada hubungan baik (dengan Indonesia). Kami harap dapat yang baik (hasil)," pungkasnya.(raf/c17/ali/eca)