PEKANBARU (RP) - Pemain timnas Ponaryo Astaman meminta nilai kontrak yang cukup tinggi kepada manajemen Sriwijaya FC yakni sebesar Rp2,8 miliar.
Namun, kontrak tersebut untuk durasi dua tahun.
Alhasil, akibat belum ada kesepakatan dengan manajemen Sriwijaya FC maka kapten tim tersebut tidak hadir dalam sesi penandatangan kontrak yang dilakukan pekan lalu di sekretariat klub. Hal ini diakui Direktur Teknik dan SDM PT SOM Hendri Zainuddin.
“Ponaryo minta kontrak Rp2,8 miliar untuk dua tahun. Jumlah ini jelas membebani keuangan Sriwijaya FC. Sebagai pemain lokal, nilai ini termasuk besar,” kata Hendri Zainuddin, Kamis (4/10) malam.
Meskipun saat ini manajemen belum memberikan keputusan soal permintaan Ponaryo ini, namun manajemen pasrah jika ia tetap bersikeras dikontrak selama dua musim dengan nilai Rp2,8 miliar.
“Sampai saat ini belum ada keputusan dari Pak Dodi selaku presiden klub, tapi kami pasrah jika nantinya tidak tercapai kesepakatan harga. Ponaryo pemain yang berkualitas, kami tentunya ingin mengontrak Ponaryo, tetapi juga harus disesuaikan dengan keuangan klub,” kata Hendri.
Dikatakan Hendri, pihaknya sudah berbicara dengan Ponaryo dan kembali melakukan negosiasi harga. Saat ini manajemen tinggal menunggu keputusan yang akan diambil untuk kebaikan tim ke depannya.
Selain Ponaryo, kiperFerry Rotinsulu juga belum mau menandatangani kontrak yang baru karena manajemen belum menyelesaikan sisa gaji pada kontrak yang lama.(int/das)