PARIS (RIAUPOS.CO) -- Perkenalan skuad FC Barcelona kemarin menjawab status Neymar Jr. Barca telah mengakhiri misi memulangkan bintang asal Brasil itu di musim panas ini.
Namun, itu bukan berarti Barca sudah menyerah menarik Neymar dari Paris Saint-Germain (PSG). Sebaliknya, Barca lebih memilih menunda comeback-nya Neymar ke Catalan, musim depan.
“Hari ini (kemarin, Red), saat ini, kami mengesampingkan kalau dia (Neymar) gabung di klub kami (Barca),” ungkap Wakil Presiden Barca Jordi Cardoner, dalam wawancaranya kepada TV3. “Andai suatu saat nanti akan ada lagi celah untuk mendatangkan Neymar maka kami akan membicarakannya,” sambung Cardoner.
Faktor finansial ditengarai jadi salah satu handicap Barca memulangkan Neymar yang di musim 2015 – 2016 jadi komponen vital front three dengan Lionel Messi dan Luis Suarez, trio MSN sebutannya. Setelah menggelontorkan EUR 255 juta (Rp 4,06 triliun), Barca belum dapat melepas satu pun pemainnya untuk menyeimbangkan finansialnya jika ingin membeli Neymar.
Makanya, Barca cuma ingin mendatangkan pemain 27 tahun itu dengan status pinjaman. Itu yang tak disepakati Les Parisien, julukan PSG. Klub penguasa Ligue 1 tersebut tak mau jika harus melepas pemain yang mereka jadikan sebagai pemain termahal dunia dengan fee senilai EUR 222 juta (Rp 3,54 triliun) dengan status pinjaman.
PSG baru mau melepas Neymar jika Barca bersedia menebus Neymar dengan nilai sama seperti ketika dia mendarat di Camp des Loges, kamp latihan PSG, musim panas 2017. Apabila menunggu sampai musim depan, Cardoner mengklaim hati Neymar tetap ke Barca. “Dia di saat ini sudah tak bahagia di Paris. Hanya situasi saat ini belum mengijinkannya hengkang dari sana (PSG),” klaim Cardoner.
Situasi pelik Neymar mendapat perhatian dari seniornya di timnas Brasil, Edmilson. Saat ini mantan bek Brasil saat juara dunia 2002 tersebut menjabat sebagai duta Ligue 1. Dalam sesi wawancara kepada Foot Mercato, Edmilson menyebut faktor Neymar tak lagi menguntungkan. Itu dia dasarkan dari apa yang dicapai Neymar dalam dua musimnya di PSG.
Dua musim dengan lima trofi yang semuanya didapat dalam ajang domestik. Bukan efek bagus bagi pemain termahal dunia. Lihat Cristiano Ronaldo atau Gareth Bale yang “membalas” harga mahal Real Madrid dengan Si Kuping Lebar, sebutan trofi Liga Champions. “Dia tak 100 persen selama di PSG. Padahal, klub ini sudah memberi banyak baginya. Coba pikirkan lagi, di musim ini apa dia masih layak atau tidak berada dalam skuad,” kata mantan pemain Olympique Lyon dan Barca pada era 2000-an itu.(ren/jpg)
Editor : Rinaldi