JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Gatot S Dewa Broto memastikan pihaknya tak mendukung penuh langkah Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN).
Dia malah meminta kongres luar biasa Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (KLB PSSI) digelar sesuai dengan keputusan PSSI. ’’Prosedurnya seharusnya sesuai, ’in line’ dengan PSSI,’’ ujar Gatot.
Pria asal Jogja itu melanjutkan, terkait KLB, pemerintah tidak ingin komunitas sepak bola kembali dibuat lelah dengan situasi persepak bolaan nasional yang tidak menentu. Gatot menambahkan, hanya pernah menerima KPSN ketika beraudiensi dengan Kemenpora sebelum PSSI menggelar kongres tahunan di Januari 2019.
’’Pemerintah tidak berpihak ke mana-mana. Saya menerima kedatangan mereka karena saya orangnya terbuka. Namun ketika ada undangan mereka kepada kami, saya tidak mau datang. Kami tidak ingin berpihak ke mana-mana,’’ tutur Gatot.
KPSN sendiri merupakan kelompok yang memiliki anggota sekumpulan pemilik suara (voters) PSSI dan diketuai oleh Suhendra Hadikuntono. Mereka menyebut diri pihak yang ingin mewujudkan perubahan sepak bola Indonesia menjadi lebih baik. Saat ini, KPSN dalam upaya untuk mengumpulkan setidak-tidaknya 2/3 dari total 85 voters PSSI untuk mempercepat pelaksanaan kongres luar biasa (KLB) dan memilih ketua umum, wakil ketua umum dan anggota komite eksekutif.
PSSI sendiri sudah menetapkan KLB digelar pada 13 Juli 2019 dengan tiga agenda yakni revisi statuta PSSI, revisi kode pemilihan PSSI serta memilih anggota baru untuk komite pemilihan dan komite banding pemilihan.
Untuk pemilihan 15 anggota komite eksekutif PSSI yang terdiri dari ketua umum dan dua wakil ketua umum, serta 12 anggota, FIFA melalui surat resminya kepada PSSI menyarankan agar itu dilakukan saat kongres biasa PSSI Januari 2020.