BARCELONA (RIAUPOS.CO) – Karim Benzema hanya pergi dan melakukannya lagi. Ya, Benzema kembali mencetak hat-trick untuk Real Madrid dalam kemenangan telak 4-0 atas Barcelona di Copa del Rey. Benzema melakukannya saat berpuasa Ramadan.
Penyerang berusia 35 tahun, yang saat ini menjalankan ibadah puasa Ramadan sebagai bagian dari keyakinannya, memang tak mau ketinggalan dalam menjalankan kewajiban di bulan suci puasa. Berbicara kepada Esquire tahun lalu, dia mengungkapkan bahwa ikut berpuasa di bulan Ramadan tidak berdampak pada permainannya.
"Ramadan adalah bagian dari hidup saya dan agama saya menjadikan Ramadan sebagai kewajiban," katanya.
"Bagi saya, ini sangat penting dan saya merasa baik ketika berpuasa."
Kemudian, ketika ditanya apa yang dia syukuri dalam hidup, orang Prancis itu menjawab, "Saya bersyukur karena sehat."
Bulan suci Islam dimulai pada Rabu 22 Maret dan sejak itu, Benzema merasa baik. Bahkan, sangat bagus dalam urusan mencetak gol. Pada Ahad (2/4/2023), dalam pertandingan La Liga, Real Madrid melawan Valladolid, pemain internasional Prancis itu mencetak hat-trick selama tujuh menit. Salah satunya tendangan salto yang cukup bagus.
Dan, hanya beberapa hari kemudian, penyerang Los Blancos itu mengantongi tiga gol lagi – kali ini di Camp Nou yang terkenal, di mana mereka menyegel satu tempat di final Copa del Rey dengan kemenangan dominan atas rival sengit Barcelona.
Bahkan, sebagai hasil dari eksploitasi melawan tim asuhan Xavi Hernandez, Benzema menjadi pemain Real Madrid pertama yang mencetak hat-trick di Camp Nou sejak Ferenc Puskas pada 1963. Dia juga pemain Los Blancos pertama sejak Ivan Zamorano pada 1995 yang mencetak tiga gol selama El Clasico.
Benzema, yang lahir di Prancis tetapi keturunan Aljazair, mengetahui pengaruh besar agama dalam hidupnya. Berbicara kepada majalah Vogue pada 2019, dia berkata: “Iman saya membantu saya untuk fokus setiap hari. Itu memberi saya manfaat dan kekuatan saya, keluarga saya, serta untuk pekerjaan saya - untuk segalanya secara harfiah.”
Dia juga ingin anak-anaknya tumbuh dengan mengetahui warisan mereka, dengan agama sebagai pilar penting.
“Saya selalu dibimbing oleh keyakinan dan nilai-nilai saya,” lanjutnya.
“Penting bagi saya untuk tidak melupakan dari mana saya berasal, karena hal paling sederhana dalam hidup adalah yang paling penting.”
"Pondasi sebuah bangunan akan membantunya berdiri tegak. Saya ingin menanamkan warisan ini kepada anak-anak saya. Saya berharap ini akan selalu menjadi bagian dari mereka dan jika ragu, mereka dapat mengacu pada nilai-nilai ini dan keyakinan mereka."
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman
