PEKANBARU (RP) - Hasil mengesankan diraih SMAN 1 Pekanbaru pada Honda DBL 2012 Riau Series di Gelanggang Remaja kemarin. Sekolah yang terkenal dengan motto Smansa Jaya itu sukses meloloskan putra-putrinya ke perempatfinal.
Tim putra yang dibesut Nor setiawan itu sukses menyingkirkan semifinalis tahun lalu, SMAN 8 Pekanbaru dengan skor 23-14. Sementara tim putri yang ditukangi Nofri Aldi juga tak mau kalah dengan menyingkirkan pendatang baru SMA Darma Yudha dengan skor 26-11.
Duel sengit terjadi di tim putra. SMAN 8 yang mendapat dukungan luar biasa dari suporternya menerapkan permainan cepat. Alhasil tim besutan Abraham Bagaswara itu pun unggul 6-1. Di kuarter kedua, SMAN 1 bangkit.
Nor Setiawan menginstruksikan anak asuhannya memperkuat defense. Pressing ketat yang mereka terapkan membuat anak-anak SMAN 8 kesulitan mengembangkan permainan. Nanda Hasanul Amri dkk tampil trengginas dan tak membiarkan SMAN 8 mencetak poin. Sebaliknya mereka mampu membukukan 13 poin.
Unggul di kuarter kedua membuat motivasi anak-anak SMAN 1 semakin meningkat. Ditambah lagi dengan yel-yel Smansa Jaya dari suporternya yang menyaingi gemuruh suporter SMAN 8.
SMAN 1 pun unggul 17-9 di kuarter ketiga dan tak tertahankan memenangi laga dengan skor 23-14. “Pada kuarter pertama kami memang belum sempurna menahan gempuran lawan. Namun setelah itu anak-anak bisa menjalankan tugas mereka dengan baik. Defense kami membuat lawan kesulitan,” terang Nor Setiawan.
Yang paling bahagia tentu saja tim putri SMAN 1. Pasalnya mereka nyaris memberikan tiket perempatfinal secara cuma-cuma kepada Darma Yudha. Masalahnya, sebelum pertandingan dimulai ofisial mereka hanya satu orang, yakni sang pelatih Nofri Aldi.
Padahal di Honda DBL, dari empat ofisial yang wajib hadir adalah dua orang. Satu di antaranya manajer atau pelatih. Satu ofisial yang ditunggu Hidayatul Husnah dkk masih dalam perjalanan ke Gelanggang Remaja.
Panitia hanya memberi waktu tiga menit bagi SMAN 1 untuk menunggu ofisialnya yang belum datang itu. Sambil menunggu sampai waktu yang ditetapkan berakhir, panitia sudah menyiapkan tim yang bertanding berikutnya dengan konsekuensi putri SMAN 1 kalah WO (walk out).
Di detik-detik terakhir, ofisial yang ditunggu datang. Tangis kekecewaan yang bakal menjadi sesal bagi putri SMAN 1 tak jadi tumpah sepenuhnya. Mereka pun bisa berlaga di arena pertandingan.
Efeknya pun terlihat pada pertandingan itu. Hidayatul Husnah dkk kesulitan di kuarter awal. Mereka hanya unggul 5-3 dan 9-5 di kuarter pertama dan kedua. Di kuarter ketiga dan keempat barulah mereka kian tenang dan memungkasi laga dengan skor 26-11.
Yana (panggilan Hidayatul Husnah) yang tahun lalu masuk skuad Firts Team Riau menjadi bintang pada pertandingan itu dengan mencetak 21 poin. Tembakan tiga angkanya menjadi momok bagi Darma Yudha yang dibesut Sasferizal itu.
“Apa yang terjadi sebelum pertandingan menjadi pelajaran berharga bagi tim secara keseluruhan. Kami nyaris jadi korban peraturan ketat yang ditetapkan Honda DBL. Lebih baik kalah di pertandingan daripada kalah hanya masalah kedisiplinan seperti ini. Terlepas dari situ, kami beruntung memiliki shooter yang bagus. Beberapa pemain lain patut diacungi jempol karena mereka berhasil membuka pertahanan lawan,” ungkap Novri Aldi, mantan pemain klub Tamara Padang ini.
Jika putri SMAN 1 nyaris jadi korban peraturan ketat Honda DBL, putri SMAN 7 Pekanbaru sudah merasakannya. Gara-garanya, tim dancer mereka terlambat datang ke Gelanggang Remaja menghadapi SMA Dharma Loka di partai pembuka kemarin.
Dancer SMAN 7 hanya lima orang yang datang. Padahal dancer yang wajib mendampingi tim itu minimal delapan orang. Alhasil tiga pemain SMAN 7 yang ditunjuk tim lawan pun tidak bisa bertanding.
Mereka pun terpaksa menjadi dancer dadakan dan ikut pula tampil bersama dancer-nya beraksi. Empat dancer SMAN 7 yang terlambat datang tampak sangat menyesali keterlambatan mereka. Di bangku penonton mereka terlihat hanya bisa menangis. Efeknya SMAN 7 tak bisa mengimbangi Dharma Loka dan kalah dengan skor cukup jauh 1-36.
“Ini tentu menjadi pengalaman berharga bagi kami dan tentu tim lain yang tampil di Honda DBL ini. Honda DBL ini peraturannya sangat ketat,” ujar Alvons, pelatih SMAN 7.(egp/ted)