Laporan EKA GUSMADI PUTRA dan EDWAR YAMAN redaksi@riaupos.co
Hari keempat Honda DBL 2012 Riau Series kemarin bukan hari yang ramah buat tim luar Kota Pekanbaru. Lima wakil mereka harus mengakhiri perjalanannya di Honda DBL.
Empat tim yang battle dengan tim Pekanbaru semuanya menderita kekalahan. Satu tim lagi yang merupakan ulangan final tahun lalu, juara bertahan SMAN 1 Teluk Kuantan menghadapi SMAN 1 Rengat berakhir untuk kemenangan tim asal Kabupaten Kuantan Singingi.
Empat tim yang tersandung di tangan tim Pekanbaru adalah kuda hitam SMA Kalam Kudus Selatpanjang yang dijegal tim putra Santa Maria 20-33. SMAN 1 Bengkalis yang mencatat debutnya di Honda DBL ini dijegal pendatang baru dari SMA Witama 21-25.
Berikutnya giliran tim putri Kalam Kudus Selatpanjang yang dibuat menangis oleh SMA Cedana Pekanbaru di tiga detik terakhir 18-19. Yang terakhir, pendatang baru SMAN 2 Rengat dipulangkan Kalam Kudus Pekanbaru 16-39.
Ulangan final tahun lalu antara SMAN 1 Telukkuantan versus SMAN 1 Rengat tak lagi sesengit tahun lalu. Pasalnya materi SMAN 1 Rengat diisi wajah-wajah baru. Sebaliknya juara bertahan, hanya kehilangan tiga pemain kunci tahun lalu. Telukkuantan kini pun disebut-sebut sebagai calon kuat mempertahankan mahkotanya. Dominasi tim besutan Surya Kurniawan itu sudah terlihat sejak awal, di mana mereka unggul di setiap kuarter 12-2, 20-7, 24-19 dan berakhir dengan skor 38-13.
Kendati difavoritkan lagi jadi juara, Surya enggan jumawa. Dia menyebut timnya memang melakukan persiapan panjang dalam upaya mempertahankan gelar. Sebab sebagai juara bertahan, tentunya setiap tim ingin mengalahkan mereka.
“Kami sadar akan beban yang kami pikul sebagai juara bertahan. Tak mudah mempertahankan gelar. Dan belum ada sejarahnya tim putra yang mampu mempertahankan mahkotanya. Kita tahu di Honda DBL ini berbagai kejutan kerap terjadi. Hari ini keberuntungan tetap bersahabat dengan kami. Saya berharap persahabatan ini bertahan hingga iven ini usai. Kami pun harus mewaspadai setiap lawan yang kami hadapi,” ungkap Surya.
Pelatih SMAN 1 Rengat, Ferdila mengakui sulit bagi timnya mengimbangi Teluk Kuantan. Kematangan anak asuhanya memang masih perlu ditempa lagi. “Dengan persiapan yang tidak terlalu panjang, saya akui mental anak-anak mesti dibenahi untuk iven sekelas Honda DBL ini,” ujarnya.
Kekalahan yang paling dramatis dialami tim putri Kalam Kudus Selatpanjang dalam debutnya. Kemenangan yang sudah di depan mata sirna di tiga detik terakhir.
Mengapa tidak, mereka selalu unggul pada kuarter pertama 6-5 dan 10-7 di kuarter kedua. Hanya di kuater ketiga Cendana mampu leading 14-12. Namun di kuarter keempat Selatpanjang kembali mengambil kendali permainan. Sampai puncaknya mereka unggul 18-17 dengan waktu yang tinggal hitungan detik.
Tepat di tiga detik terakhir, pemain Cendana memasukan bola ke ring. Papan skor pun berubah menjadi 19-18 buat Cendana. Kemenangan pelipur lara bagi tim besutan Muhammad Mas’ud Kasim setelah dua hari sebelumnya tim putra mereka tumbang di babak pertama.
Sementara tangis anak-anak Selatpanjang pun pecah. Tim yang bermaterikan hanya tujuh pemain itu pun menyusul tim putranya yang beberapa jam sebelumnya takluk dari Santa Maria juga lewat laga yang tak kalah ketatnya.
Pelatih Kalam Kudus Selatpanjang, Ardi Hijatubessy saat ditemui mengatakan, memang tim putranya mengalami penurunan fisik.
Ditambah perjalanan mereka yang menghabiskan waktu semalaman menuju Pekanbaru.
“Permainan anak-anak sudah bisa bersaing di iven sekelas Honda DBL tahun ini. Dan memang selain penurunan fisik pada pertandingan tadi (kemarin, red), finishing tim putra kurang bagus,” ungkap Ardi.(ted)