VALENCIA (RIAUPOS.CO) – Janji pembalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo untuk tampil dengan performa terbaik di balapan terakhir GP Valencia langsung dibuktikan. Kemarin pembalap asal Prancis tersebut langsung menjadi yang tercepat di sesi latihan bebas pertama alias FP1.
Quartararo menjadi yang tercepat dengan membukukan catatan waktu 1 menit 31,399 detik. Pembalap Repsol Honda Marc Marquez membuntuti di posisi kedua. Raihan Marquez terpaut 0,035 detik dari Quartararo.
Sementara itu, pesaing Quartararo dalam perebutan gelar juara dunia tahun ini Francesco Bagnaia tampak masih bermain aman. Pembalap asal Italia itu akhirnya hanya membukukan catatan waktu terbaik di posisi ke-17. Jaraknya terpaut 0,600 detik dari Quartararo. Di FP2 posisi Quartararo merosot ke urutan ketujuh. Namun waktu terbaiknya hanya berselisih 0,2 detik dari Luca Marini, sebagai yang tercepat.
Dan tetap berada di depan Bagnaia, yang ada di posisi ke-8. Quartararo membawa misi sulit untuk mempertahankan gelar juara dunianya tahun lalu. Pasalnya, dia kini tertinggal 23 angka di belakang Bagnaia. Satu-satunya syarat dia bisa jadi juara adalah meraih podium tertinggi sambil berharap Bagnaia finis di posisi ke-15 atau lebih buruk. Sebaliknya, Bagnaia cukup finis di posisi minimal ke-14 untuk bisa meraih gelar juara MotoGP pertamanya.
Meski secara kasatmata mudah, Bagnaia malah mengaku sangat nervous jelang balapan di Sirkuit Ricardo Tormo tersebut.
’’Semua tahu, setiap balapan MotoGP itu penuh dengan kejutan. Segala sesuatu bisa saja terjadi. Karena itu, aku hanya ingin tampil seperti biasa.”
”Hari ini, aku merasa ada hal yang membatasiku. Feeling-ku di atas motor sama sekali berbeda dengan tahun lalu di trek ini,” ujar Bagnaia.
Tahun lalu, Bagnaia menjadi pemenang di seri terakhir Valencia.
”Salah satu yang paling terasa adalah pengereman. Padahal itu kelebihan dari Ducati.”
Di sisi lain, dengan kondisi yang tidak menguntungkan baginya dalam perebutan gelar juara dunia, Quartararo mengaku datang ke balapan tersebut dengan lebih rileks. Dia justru sudah tidak seberapa memikirkan gelar juara dunia.
”Pagi dan sore ini (kemarin) pace-ku sangat bagus,” ujarnya dilansir Crash.
”Kami bisa lebih baik lagi dalam beberapa hal dengan sayap ini, seperti aku katakan. Namun untuk pace kami sangat kuat. Tentu beberapa rider lebih cepat untuk catatan satu lap-nya. Tapi setiap lap aku menggeber motorku gila-gilaan dan tidak membuat kesalahan ’Aku akan melakukan yang terbaik untuk menang,” ujarnya.
”Tentu aku tidak berada di situasi menguntungkan dalam perebutan gelar juara dunia. Karena itu, aku sudah tidak seberapa memikirkannya,’’ ucap Quartararo.
Quartararo tampil buruk di paruh kedua musim. Sempat unggul 91 poin dari Bagnaia sebelum balapan di Sirkuit Assen, (26/6). Namun saat situasinya berbalik saat ini, dengan mengalami defisit 23 poin dari Bagnaia.(irr/c12/bas/jpg)
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman