JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Dalam sebuah video berkalender 1997, Lewis Hamilton yang baru memulai karir karting-nya mengakui sebuah hal konyol.
"Kali pertama memegang botol sampanye, saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Sudah saya kocok-kocok, tapi tidak terjadi apa-apa. Waktu itu saya tidak menutup ujung botol sampanye dengan ibu jari saya," kenangnya, lalu tertawa.
Setelah 22 tahun berlalu, Hamilton terlihat refleks saja ketika memegang botol minuman yang menjadi bagian perayaan di atas podium tersebut. Dini hari kemarin, pembalap Stevenage, Inggris, tersebut kembali menyemprotkan sampanye ke-150 sepanjang karirnya di F1. Dia merayakan salah satu momen paling bersejarah dalam hidup. Yakni, merengkuh gelar keenam di ajang balapan jet darat tersebut. Satu gelar lagi, dia bakal menyamai rekor gelar terbanyak yang masih dipegang Michael Schumacher.
Kemenangan rekan setimnya di Mercedes, Valtteri Bottas, pada GP Amerika Serikat (AS) di Circuit of the Americas (COTA), Austin, Texas, tetap tak mampu menunda pesta Hamilton. Dia hanya perlu finis di posisi kesembilan untuk merengkuh gelar. Dini hari kemarin, Hamilton melangkah lebih jauh dengan mengamankan posisi runner-up di COTA.
"Saya selalu bilang, menyamai rekor Michael (Schumacher) sama sekali tidak pernah menjadi target saya," terangnya seperti dilansir Crash.
"Saya bukan tipe orang yang selalu berpikir tentang rekor dan semacamnya," tambahnya.
Gelar tersebut mencatatkan nama Hamilton sebagai satu di antara hanya dua pembalap Formula 1 yang mampu meraih titel juara dunia sampai enam kali.
"Saya berdiri di sini dengan penuh emosi. Suatu kehormatan bisa berada di titik ini dan disandingkan dengan orang-orang hebat," ucap Hamilton.
Tahun lalu, saat merengkuh titel kelima, Hamilton menyamai jumlah gelar milik legenda Argentina Juan-Manuel Fangio. Setahun sebelumnya, dia menyamai empat gelar yang dikumpulkan Alain Prost dan Sebastian Vettel.
Lima di antara enam gelar diraih saat Hamilton bersama Mercedes. Itu diperoleh pada 2014, 2015, 2017, 2018, dan 2019. Artinya, dalam enam tahun terakhir, hanya gelar juara dunia 2016 yang lepas dari tangan Hamilton. Saat itu rekan setimnya, Nico Rosberg, yang menjadi kampiun.
Satu gelar lain didapat pembalap 34 tahun tersebut saat masih bergabung dengan McLaren. Yakni, musim 2008. Itu sekaligus membuatnya menjadi juara dunia Formula 1 kali pertama hanya pada tahun kedua mengaspal di balapan kelas tertinggi.
Hamilton kini langsung disebut-sebut berada dalam jalur yang tepat untuk menyamai raihan-raihan spektakuler Schumacher. Bahkan, untuk beberapa hal, dia sudah berada di titik yang sama dengan legenda asal Jerman tersebut.
Meski begitu, Hamilton mengatakan belum pantas disandingkan dengan Schumacher. Padahal, selain tinggal berjarak satu gelar juara dunia dari Schumacher, Hamilton kini sudah mendekati Schumacher yang masih memegang rekor sebagai pengumpul jumlah kemenangan dan podium terbanyak di sejarah Formula 1.
Kemarin adalah podium ke-150 Hamilton sepanjang karir. Membuatnya hanya terpaut 5 podium dari Schumacher (155). Untuk kemenangan, Hamilton kini mengumpulkan 83 kemenangan. Hanya terpaut 8 kemenangan dari yang dikumpulkan Schumacher sepanjang karir (91).
Hamilton vs Schumacher
*Hamilton meraih gelar juara dunia keenam di usia 34 tahun. Sama dengan Michael Schumacher yang meraih gelar keenam di usia 34 tahun pada 2003.
*Hamilton merah gelar juara dunia keenam di musim ke-13 di Formula 1. Sama juga dengan Michael Schumacher.
*Hamilton meraih gelar juara dunia keenam setelah tampil di 248 race Formula 1. Sementara itu, Schumacher meraih gelar keenam setelah tampil di 195 race.
*Hamilton meraih gelar juara dunia keenam setelah mendapat 150 podium sepanjang karir. Sedangkan Schumacher mendapat 122 podium.
*Hamilton meraih gelar juara dunia keenam setelah memenangi 83 race sepanjang karir. Sementara itu, Schumacher memenangi 70 race.
Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi