Kapolri Diminta tak Izinkan ISL dan IPL

Olahraga | Senin, 05 November 2012 - 10:52 WIB

JAKARTA (RP) - Indonesia Police Watch (IPW) meminta Kapolri agar tidak mengizinkan kompetisi sepakbola Liga Super Indonesia (ISL) maupun Liga Primer Indonesia (LPI) untuk musim tanding 2013 yang sebentar lagi dimulai. ICW berpendapat, alasannya adalah ulah suporter dalam komptisi tersebut sangat rawan konflik yang bisa memicu kerusuhan massal, apalagi situasi sosial politik 2013 sangat rawan karena menjelang Pemilu dan Pilpres 2014.

"IPW mendata, musim kompetisi 2012 selalu diwarnai tawuran dan kerusuhan. Akibatnya selama 2012 ada 14 orang tewas dan 14 luka berat akibat pertandingan sepakbola di berbagai tempat. Padahal di 2011 hanya tiga tewas dan tiga luka. Kenaikan jumlah korban ini sangat memerihatinkan," kata Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, Senin (5/11).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Ironisnya, Neta melanjutkan, meski kerusuhan kerap terjadi tidak ada jaminan dari PSSI maupun klub-klub sepakbola untuk berbenah dan memberi jaminan keamanan pada even tersebut. "Polisi pun kerap tak berdaya menghadapi kerusuhan akibat ulah suporter sepakbola," ungkapnya.

Karenanya, Neta menegaskan, IPW mendesak Kapolri agar tidak mengizinkan kompetisi LSI dan LPI pada 2013. Menurut Neta, ada empat alasan kenapa IPW mendesak Kapolri melarang LSI dan LPI. Pertama, ada dualisme kompetisi yang berpotensi memicu konflik. Kedua, dugaan pelanggaran hukum masih mewarnai kompetisi, terutama dalam penggunaan pemain asing. Ketiga, konflik, tawuran suporter dan kerusuhan di berbagai daerah cenderung kian meluas. Keempat, eskalasi situasi sosial politik tahun 2013 makin tinggi.

"Bukan mustahil konflik dan tawuran suporter dalam pertandingan sepakbola akan melebar menjadi kerusuhan massal. Bukan mustahil pula kerusuhan dari pertandingan sepakbola ini dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk mengacaukan situasi kamtibmas nasional menjelang Pemilu dan Pilpres 2014," ujarnya.

Berkaitan dengan itu IPW mendesak Polri segera melarang klub-klub yang trgabung di LSI dan LPI untuk merekrut para pemain, terutama pemain asing sampai situasi kondusif dan kompetisi bisa bergulir dengan jaminan keamanan.

"Sebab saat ini sejumlah klub sudah mulai merekrut para pemain asing," pungkasnya. (boy/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook