GENOA (RIAUPOS.CO) - Keinginan AC Milan untuk mendapatkan playmaker Sampdoria, Dennis Praet, mendapat restu dari presiden klub tersebut, Massimo Ferrero. Bahkan Ferrero mengatakan bahwa saat ini sang pemain seharusnya sudah bergabung ke Milano. Tapi kenyataannya, masuknya Arsenal dan Fiorentina yang ikut memburu sang pemain, membuat situasinya berubah.
Rossoneri berusaha merombak skuatnya pada musim panas ini. Hal tersebut tak lepas dari adanya pergantian di sektor pelatih. Gennaro Gattuso telah pergi. Kini Milan diasuh oleh Marco Giampaolo. Ia dicomot dari klub Sampdoria.
Giampaolo sendiri dikabarkan sudah menemukan rancangan yang pas bagi Milan pada musim depan. Ia membidik pemain mana saja yang cocok dengan taktiknya nanti. Salah satunya adalah Praet. Gelandang asal Belgia ini sendiri merupakan mantan anak asuh Giampaolo di Sampdoria.
Praet sendiri disebut memiliki gaya main mirip gelandang Real Madrid, Luka Modric. Namun kabarnya gelandang 25 tahun itu juga diminati oleh Arsenal dan Fiorentina. Ferrero kemudian ditanya perkembangan masa depan Praet. Ia ditanya apakah Milan atau Fiorentina yang berpeluang lebih besar mendatangkan sang gelandang.
Ia mengatakan bahwa Milan berpeluang lebih besar mendarkan Praet. Apalagi ia juga sangat disukai oleh Giampaolo.
“Jika jalur cepat itu benar, dan itu tidak selalu dalam sepakbola, maka Praet harus bergabung dengan Milan. Giampaolo jatuh cinta padanya, bakat kelas dunia nyata yang memiliki kinerja luar biasa melawan Juventus," tuturnya seperti dilansir Football Italia.
“Musim lalu, Giampaolo memohon pada saya untuk tidak menjual Praet dan saya membuatnya bahagia. Ia adalah pelatih hebat dan saya pikir ia akan bekerja dengan baik, bahkan jika ia mungkin perlu waktu untuk beradaptasi di Milan," cetus Ferrero.
Kabarnya, salah satu alasan situasi sekarang menjadi berubah karena Milan gagal ikut bertarung di Liga Europa akibat kena sanksi Financial Fair Play (FFP) saat musim lalu memborong banyak pemain yang tak sesuai dengan kemampuan keuangan klub.
Sumber: Football Italia/Bola/The Sun
Editor: Hary B Koriun