SCHALKE 04 diliputi waswas jelang lawatan ke Spanyol. Bukan lantaran memikul beban berat untuk membalikkan keadaan 2-4 dari Athletic Bilbao, melainkan karena Raul Gonzalez. Schalke berdebar-debar menunggu jawaban Raul terkait masa depannya di klub asal Gelsenkirchen tersebut.
Lawatan ke Spanyol berarti pulang kampung bagi Raul. Kesempatan itu pun dijadikan Raul untuk berkonsultasi dengan keluarga besarnya mengenai masa depannya bersama Schalke. Kontrak Raul bersama Schalke habis akhir musim ini atau dua tahun sejak kepindahannya dari Real Madrid.
Bulan lalu, The Royal Blues (sebutan Schalke) telah menyodorkan perpanjangan kontrak setahun dengan gaji empat juta euro (Rp48 miliar) per tahun. Di sisi lain, gajinya saat ini adalah tujuh juta euro atau lebih dari Rp84 miliar per tahun.
“Raul ingin berbicara dulu dengan keluarganya sebelum memutuskan sikap. Sejauh ini, memang belum ada keputusan apapun darinya,” kata Direktur Olahraga Schalke, Horst Heldt kepada Sport 1.
“Baginya, masa depannya adalah keputusan besar dan kami menghormatinya,” sambung Heldt.
Schalke sangat berharap Raul masih mau mengenakan kostum Royal Blues. Sebab, sejak diperkuat mantan kapten Real tersebut, Schalke berhasil neraih prestasi. Di musim lalu atau musim pertama Raul, Schalke sukses meraih DFB Pokal (Piala Jerman) dan Piala Super Jerman.
Di musim ini, kans Schalke meraih trofi memang tipis di dua ajang tersisa yang masih dijalani. Selain terjepit di Europa League, Schalke tertinggal jauh dari Borussia Dortmund di ajang Bundesliga. Tapi, Schalke masih dalam jalur lolos ke Liga Champions musim depan.
Belakangan, Raul pun mulai meragukan komitmen Schalke dalam proyek klub untuk memburu titel lebih bergengi. Salah satunya terkait kebijakan transfer pemain. Bukannya mendatangkan lebih banyak pemain top, manajemen Schalke malah melepas kiper nomor satu Jerman, Manuel Neuer ke Bayern Munchen.
Seiring karir lapangan hijaunya tidak akan lama lagi, Raul tidak bisa menutup mata dengan urusan finansial. Apalagi tawaran menggiurkan dari Major League Soccer (MLS) atau Liga Sepak Bola AS dan berbagai klub asal Timur Tengah tidak pernah berhenti menghampirinya. (dns/jpnn)
