PEKANBARU (RP)- Finalis tiga tahun berturut-turut, tim putri SMA Santa Maria sudah harus pulang di babak pertama Honda DBL 2012 Riau Series di Gelanggang Remaja, Ahad (4/3).
Santa Maria yang jadi juara pada 2009, 2010 dan runner-up tahun lalu, kemarin dibekuk SMAN 3 Pekanbaru.
Duel kedua tim ini di babak pertama adalah ulangan final Honda DBL dua tahun lalu, di mana iven ini pertama kali dihelat di Gelanggang Remaja. Saat itu SMAN 3 kalah dengan skor 19-40.
Dengan pemain yang saat ini berbeda, SMAN 3 sukses melakukan revans. Tim besutan Khairul Asbar itu pun menang 20-16 lewat laga yang berjalan ketat. Sebelum pertandingan dimulai, pelatih Santa Maria, Zakirman Tanjung menyadari pertandingan bakal ketat. Absennya SMAN 3 di Honda HSBL Seri Pekanbaru, membuat Santa Maria sulit untuk menebak kekuatan SMAN 3 sesungguhnya.
‘’Pertandingan bakal seru. Sudah sejak dulu pemain SMAN 3 memiliki fisik yang bagus. Peluang kami memenangi pertandingan fifty-fifty,’’ ungkap Zakirman, sesaat sebelum pertandingan.
Pertandingan benar-benar berjalan seru, SMAN 3 yang dimotori pemain Popnas Riau, Cyntia Regina mendapat perlawanan ketat dari Santa Maria yang mengandalkan pemain mungil Amanda Suci Amelia. Kedua tim bermain imbang 6-6 pada kuarter pertama. Memasuki kuarter kedua, justru anak asuh Zakirman unggul 9-6 berkat three point Amanda.
Saat jeda, pelatih Smantig (julukan SMAN 3), Khairul berusaha membangkitkan semangat anak asuhnya. Lewat perjuangan berat dan tanpa kenal lelah, mereka berhasil membalikkan keadaan dan unggul 13-9.
Menyadari timnya unggul, Khairul terus menekankan Cyntia Regina dan kawan-kawan menyolidkan pertahanan dan tidak menyia-nyiakan bola rebound untuk langsung melakukan serangan balik. Mereka pun berhasil menutup pertandingan dengan skor akhir 20-16. Cyntia Regina yang merupakan kapten tim, menjadi bintang pada laga itu dengan mencetak 16 poin.
‘’Perjuangan anak-anak yang tidak kenal menyerah patut diacungi jempol. Ini tentu hasil bagus. Saya berharap anak-anak terus menjaga permainan seperti ini,’’ ungkap Khairul usai pertandingan.
Sementara Zakirman menyadari, pemainnya lengah di kuarter ketiga. Itu adalah awal yang membuat mereka gagal melangkah lebih jauh. ‘’SMAN 3 lebih siap dibanding kami. Anak-anak lengah di kuarter ketiga dan SMAN yang memiliki fisik bagus mampu memanfaatkan itu,’’ ungkap Zakirman.
Pertandingan lainnya di hari ketiga kemarin berjalan seru. Di antaranya tim putri SMAN 8 Pekanbaru yang ditumbangkan MAN 2 Model Pekanbaru. Kemudian tim putra SMAN 5 Pekanbaru berhasil mengatasi SMA Handayani Pekanbaru.
MAN 2 Model yang dibesut Firman Edi yang pada pertandingan kemarin terus unggul di setiap kuarter. Memimpin pada kuarter pertama dengan skor 4-2. Lalu lanjut unggul pada kuarter kedua dengan 6-2, dan 11-2 pada kuarter ketiga. MAN 2 Model menutup pertandingan dengan skor 11-7.
‘’Semoga hasil bagus ini bisa menjadi sebuah kesempatan untuk meningkatkan semangat anak-anak dalam pertandingan selanjutnya,’’ sebut Firman didampingi guru MAN 2, Japrizal.
Manajer putri SMAN 8, Cristian mengatakan, memang tim putri sekolahnya untuk tahun ini bermaterikan pemain kelas satu sehingga masih memerlukan banyak persiapan yang lebih panjang lagi.
‘’Semoga tahun depan lebih beruntung. Para pemain masih minim pengalaman,’’ sebutnya.
Pertandingan seru terjadi antara putra SMAN 5 saat berhadapan dengan Handayani. Kedua tim sejak kuarter pertama sudah bermain terbuka dan menyerang. Fisik yang masih kuat di awal pertandingan membuat kedua tim bermain habis-habisan. Skor pada kuarter ini 5-4 untuk SMAN 5.
Memasuki kuarter kedua, anak asuh Harry mulai memperlihatkan permainan menarik dengan berhasil membuat Handayani selalu gagal menembus pertahanan mereka. Materi pemain yang merata dimiliki SMAN 5 membuat mereka mampu menambah keunggulan pada kuarter ini, 16-6 skor sementara. ‘’Kami memang kalah di fisik. Pemain sering melakukan turn over sehingga membuat lawan leluasa menguasai jalannya pertandingan,’’ sebut pelatih Handayani, Rahmat usai pertandingan.
Memang, memasuki kuarter ketiga, anak-anak SMA 5 terus mengungguli lawannya dalam perolehan poin. Secara bergantian beberapa pemainnya memasukkan bola untuk menjauhi poin dari anak asuh Rahmat. Skor pada kuarter ketiga, 22-10 dan ditutup dengan 26-14 yang mengantarkan mereka melaju ke babak selanjutnya.(egp/ted)