SEOUL (RP) - Indonesia rupanya harus memikirkan kembali target emas Olimpiade London 2012.
Pasalnya, ganda putra yang menjadi harapan emas Olimpiade Indonesia, Mohammad Ahsan/Bona Septano, gugur di babak pertama Korsel Super Series Premier, Rabu (4/1).
Ahsan/Bona dipaksa angkat koper lebih awal di turnamen berhadiah total 1 juta dolar AS itu setelah takluk di tangan Naoki Kawamae/Shoji Sato asal Jepang dengan skor 15-21, 21-19, dan 12-21.
Kekalahan ini sekaligus mengulang hasil buruk di Cina Terbuka pada November 2011 silam.
Menurut pelatih ganda putra Pelatnas Cipayung Herry Iman Pierngadi, kekalahan anak didiknya didapat karena permainan Ahsan/Bona tidak seperti yang diharapkan.
‘’Mainnya kelihatan kurang sekali. Permainan sebenarnya tidak keluar. Fight-nya juga terlihat kurang maksimal,’’ katanya melalui pesan singkat, malam tadi.
Menyimak permainan, penyebab buruknya performa permainan unggulan keenam itu karena terlalu terbebani. Alhasil, permainan mereka pun tidak lepas dan sering memberikan keuntungan kepada lawan yang bermain tanpa beban.
‘’Di game kedua permainan mereka sempat membaik dan percaya diri. Tapi, di game ketiga permainan mereka kembali seperti game pertama,’’ terang lelaki yang pernah membesut klub Tangkas, Jakarta tersebut.
Kekalahan ganda putra utama itu ternyata juga merembet ke permainan ganda pelapis Angga Pratama/Ryan Agung Saputra.
Pemain berperingkat 20 dunia itu menyerah di tangan Liao Min Chun/Wu Chun Wei asal Taiwan dalam pertandingan rubber game 12-21, 21-18, dan 17-21.
Beruntung, wajah ganda putra Indonesia masih bisa diselamatkan oleh pasangan non-Pelatnas, Markis Kido/Hendra Setiawan.
Peraih emas Olimpiade Beijing 2008 itu melaju ke babak kedua setelah mengalahkan Chai Biao/Guo Zhendong 22-20, 21-19.
Di tunggal putra, cermin penurunan prestasi terus ditampakkan para pemain Indonesia. Dari empat wakil yang berjuang di babak pertama, hanya seorang wakil yang berhasil lolos ke babak kedua.
Simon Santoso menjadi satu-satunya pemain tersisa setelah mengalahkan Kazushi Yamada asal Jepang dengan mudah, 21-11, 21-16.
Sementara, tiga pemain lainnya kalah. Taufik Hidayat takluk di tangan pemain Inggris Rajiv Ouseph dengan 19-21, 15-21.
Tommy Sugiarto kalah dari Sho Sasaki asal Jepang dengan skor 14-21, 12-21. Dan, Dyonisius Hayom Rumbaka harus mengakui keunggulan Jan O Jorgansen asal Denmark dengan 21-23, 12-21.
Hasil ini menegaskan bahwa sejauh ini kesiapan para pemain putra Indonesia untuk bangkit dari keterpurukan beberapa tahun terakhir ini belum menjanjikan. Padahal, pemain-pemain senior lainnya sudah mulai melewati masa keemasannya.
Di ganda campuran, pasangan yang diharapkan meraih gelar, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir sejauh ini sukses memangku kepercayaan.
Mmereka melaju ke babak kedua setelah menaklukkan Michale Fuchs/Birgit Michels dari Jerman dengan skor 16-21, 21-18, 21-13.
‘’Syukur bisa menang. Tadi mainnya memang sempat canggung di awal. Tapi, di game kedua dan ketiga kami mulai menemukan permainan. Besok kami harus lebih kerja keras lagi melawan pemain Jepang,’’ ucap Butet (panggilan Liliyana Natsir).
Sayang, pelapis mereka M Rijal/Debby Susanto takluk di tangan pemain Cina He Hanbin/Bao Yixin dengan skor 16-21 dan 14-21.(aam/aga)