JAKARTA (RP) - Indonesia berada di ujung tanduk untuk mendapat sanksi dari FIFA. Sesuai persetujuan, jika poin yang disepakati dalam MoU belum tercapai dan masih ada dualisme sampai 10 Desember, maka Indonesia bakal mendapat sanksi dari FIFA.
Sekjen PSSI Halim Mahfudz menjelaskan bahwa ancaman suspend dari FIFA akan menunggu sampai PSSI bisa menggelar kongres dan menyelesaikan permasalahan sepak bola Indonesia. Sesuai kesepakatan, paling lambat 10 Desember harus sudah terselenggara kongres PSSI.
Nantinya, dalam kongres yang bertipe kongres luar biasa tersebut akan dibahas hasil Joint Committee (JC) sesuai dengan MoU tentang permasalahan yang harus diselesaikan. Keputusan PSSI disuspend atau tidak, lanjut Halim, baru akan diputuskan dalan sidang FIFA yang digelar pada 14 Desember mendatang.
"Kalau PSSI bisa menunjukkan hasil baru, maka tidak akan jadi disuspend. Kita juga menunggu bagaimana hasil joint committee (JC) ," katanya, tadi malam (3/12).
Lelaki berkacamata itu juga menuturkan bahwa sebelumnya FIFA sudah menyetujui agar keputusan suspend atau tidak bagi Indonesia diundur sampai Januari. Alasannya, Indonesia masih bertanding di Piala AFF. Namun, melihat hasil di AFF yang memastikan Indonesia gagal lolos, Halim belum pasti bagaimana selanjutnya.
"Kami tidak tahu apakah ditunggu sampai Januari atau tetap seperti persetujuan awal pada 10 Desember. Yang pasti kami akan memenuhi perintah FIFA untuk kongres," tutur lelaki asal Jombang, Jawa Timur tersebut.
Nah, andaikata "PSSI nantinya di-suspend oleh FIFA, Halim melihat peluang Indonesia untuk kembali menjadi anggota FIFA tidak akan lama. Sebab, Mei nanti akan ada sidang executive committee (exco) FIFA.
"kalau 2/3 anggota FIFA sepakat untuk kembali mengangkat Indonesia, ya nanti kembali menjadi anggota FIFA," terangnya.(aam)