LIGA CHAMPIONS

Saat Ruang Ganti Terbelah, Chelsea Harus Menang Atas Dinamo Kiev

Olahraga | Rabu, 04 November 2015 - 19:22 WIB

Saat Ruang Ganti Terbelah, Chelsea Harus Menang Atas Dinamo Kiev
Diego Costa dan Eden Hazard saat latihan menjelang laga melawan Dinam Kiev. Para pemain Chelsea harus bersatu jika ingin lolos dari fase grup Liga Champions. (GETTY IMAGES/ZIMBIO)

LONDON (RIAUPOS.CO) - Beberapa hari lalu Ramires mengklaim bahwa seluruh pemain Chelsea berada di belakang Jose Mourinho. Namun, belakangan ini, mulai beredar tentang pemberontakan yang dilakukan sejumlah pemain yang merasa tidak puas terhadap kepemimpinan The Special One. Situasi inilah yang sedang terjadi dalam ruang ganti Chelsea yang dinihari nanti akan melakoni laga vital melawan Dynamo Kiev di ajang Liga Champions.  

Ya, The Blues sedang berkubang krisis. Apa yang diutarakan Ramires mengenai dukungan para pemain kepada Jose Mourinho, langsung disangkal oleh sejumlah media ternama di Inggris dan Italia. Faktanya, menurut sejumlah media, kamar ganti tim sedang terbelah ke dalam dua kubu.

Baca Juga :Kalah Terus, Mauricio Pochettino Ingin Chelsea Beli Pemain Lagi

Kubu pertama adalah mereka yang masih mendukung Mourinho. Kubu kedua dihuni para pemain yang membangkang terhadap The Special One. Di tengah-tengah, ada segelintir pemain yang memilih bersikap netral. La Gazzetta dello Sport, misalnya, melaporkan

dalam edisi terbarunya perihal peta koalisi di ruang ganti The Blues. 

Para pemain seperti Oscar, Nemanja Matic, Eden Hazard, Radamel Falcao, Cesar Azpilicueta dan Branislav Ivanovic berada di kubu yang keras melawan otoritas Mourinho. Di kubu lain ada Thibaut Courtois, Cesc Fabregas, Diego Costa, John Obi Mikel, Ramires, Gary Cahill, John Terry, Kurt Zouma dan Asmir Begovic yang masih loyal pada pelatih asal Portugal itu. Sedangkan sejumlah pemain Willian memilih bersikap netral.

Tak ada yang tahu apa yang menjadi pemicu terciptanya perpecahan di ruang ganti. Namun hal itu tampaknya tak lepas dari buruknya performa Chelsea sepanjang musim ini. Di Premier League, The Blues menelan enam kekalahan dari 11 pertandingan sehingga terperosok ke peringkat 15. Sementara, di ajang Capital One Cup, John Terry dan kawan-kawan tersingkir setelah kalah dari Stoke City.

Performa di Liga Champions tak jauh berbeda. Dari tiga pertandingan, Chelsea hanya meraih empat poin dan harus puas duduk di peringkat tiga klasemen sementara Grup G. Catatan ini sangat memalukan mengingat Grup G dihuni oleh tim-tim medioker seperti FC Porto, Dynamo Kiev dan wakil Israel, Maccabi Tel Aviv.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook