JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Chelsea dinilai membuang banyak uang di bursa transfer musim ini karena perekrutan Romelu Lukaku, GBP 97,5 juta (Rp1,87 triliun), tak berbanding lurus di lapangan.
Lukaku tidak lagi seperti di Inter Milan yang bisa jadi mesin gol utama klub.
Padahal, di tangan Marina Granovskaia, Chelsea tetap surplus di bursa transfer. Hal itu karena Marina yang notabene direktur klub urusan transaksi pemain berhasil mencatat pemasukan GBP 134 juta (Rp2,57 triliun) dari penjualan 13 pemain.
Paling besar adalah penjualan striker Tammy Abraham ke AS Roma dengan nilai transfer GBP 34 juta (Rp653,5 miliar).
Marina yang hampir sedekade terakhir masuk jajaran petinggi Chelsea telah menunjukkan kinerja apik dalam bursa transfer. Lihat saja Edouard Mendy yang kini menjelma sebagai kiper terbaik dunia.
Juga bek tengah veteran Thiago Silva yang performanya tetap berkilau ketika banyak yang mencela saat Chelsea mendapatkannya secara gratis musim lalu.
Atas kinerja suksesnya, Marina diganjar penghargaan sebagai direktur klub terbaik dalam Golden Boy Awards pada 13 Desember tahun lalu.
"Tidak ada rahasia (atas kinerja sukses, Red). Yang saya tahu, kerja sama dan komunikasi yang terjalin baik setiap hari selalu ada di balik setiap kesuksesan," tutur Marina.
"Bekerja dengannya (Marina, Red) selalu menuntut fokus dan tidak pernah ada drama," ujar Petr Cech, mantan pemain Chelsea yang kini jadi penasihat teknik The Blues.
Karena itu, ketika Marina dikabarkan bakal mengikuti jejak Roman Abramovich untuk meninggalkan Chelsea, bagaimana Chelsea di bursa transfer ke depan?
Saat ini saja, The Blues sulit meyakinkan bek-bek mereka seperti Cesar Azpilicueta, Antonio Rudiger, dan Andreas Christensen untuk meneken ekstensi kontrak. Nama terakhir bahkan diklaim sepakat bergabung dengan FC Barcelona.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi