PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Riau, melihat secara langsung kondisi Riska Ramadila, pemain voli sekolah yang mengalami tumor ganas di kaki yang tengah dirawat di RS Awal Bros, Pekanbaru, Senin (3/2/2020).
Di sana, Ketua umum KONI Riau Emrizal Pakis didampingi oleh Wakil Ketua Marjohan, dan rombongan memberikan semangat, motivasi serta bantuan materil kepada keluarga Riska agar tetap tabah selama menjalani masa perawatan.
"Kita datang ke sini memberikan semangat dan motivasi kepada Riska, supaya dia punya semangat untuk menjalani proses pengobatan yang dialaminya," kata Emrizal Pakis kepada Riaupos.co.
Dijelaskannya, dari informasi yang diterima KONI, tumor yang dialami Riska tersebut berawal saat dia mengalami cedera di bagian lutut kaki, saat itu dia tengah bermain voli di sekolah. Kemudian, karena dibiarkan cukup lama dan pengobatan tradisonal maka terjadilah pembengkakan yang belakangan diketahui adalah tumor di bagian lutut kanannya.
Emrizal mendoakan agar kondisi Riska selama menjalani masa pengobatan ini tetap sehat dan stabil.
"Apa pun hasil observasi dan pengobatan dari Rumah sakit, semoga Riska tetap sehat dan keluarga tegar," harapnya.
Dia juga menerangkan bahwa Riska merupakan olahragawan tingkat sekolah di SMAN 1 Lipat Kain Kamparkiri. Riska Ramadila belum termasuk sebagai atlet binaan KONI. Kendati demikian, menurut Emrizal hal itu tidak berpengaruh, sebab ini merupakan soal kemanusiaan.
"Mungkin kalau dia sebelum ini terus bergerak dan berprestasi maka akan sampai (jadi atlet binaan KONI, red)," katanya.
Menurut Emrizal apapun itu, Riska merupakan anak bangsa kita, anak negeri yang punya hobi di bidang olahraga dan itu dia tekuni. "Kita berdoa supaya Riska bisa kembali menjalani aktivitas seperti sediakala," tuturnya.
Dari pengakuan Ibunda Riska, Muzarniati kepada Riau Pos, keadaan Riska hingga saat ini masih stabil. Anak pertama dari tujuh bersaudara itu tiba di ruang perawatan Rumah Sakit sejak Ahad 2 Februari 2020.
"Yang bawa bapak-bapak TNI, kita menunggu hasil observasi dari dokter," singkatnya dibarengi rasa haru dan tetesan air mata.
Laporan: Eka Gusmadi Putra/*1
Editor: E Sulaiman