TURIN (RIAUPOS.CO) - Pemimpin klasemen Juventus hanya mampu meraih hasil imbang 3-3 ketika menjamu Parma di Turin pada pekan ke-22 Serie A, Ahad (3/2). Si Nyonya Tua gagal menang setelah Parma menyamakan kedudukan di penghujung laga.
Juventus unggul lewat gol Cristiano Ronaldo menit 36 dan Daniele Rugani menit 62. Parma sempat menipiskan selisih skor melalui sundulan Antonino Barilla dari crossing Juraj Kucka di menit 64, tapi Ronaldo mencetak gol keduanya di menit 66. Keunggulan dua gol Juventus itu musnah oleh doppieta yang dicetak Gervinho di menit 74 dan 93.
Di laga ini, Juventus seperti main hanya untuk menyerang. Namun di saat bersamaan, mereka lupa untuk bertahan. Itu membuat sang pelatih Massimiliano Allegri kecewa berat.
“Kami dihukum oleh Parma,” kata Allegri.
“Kami beruntung menang lawan Lazio, tapi kami dihukum oleh Parma,” kata Allegri, seperti dikutip Football Italia.
“Untuk gol pertama mereka, crossing itu seharusnya kami atasi, tapi Cancelo tak menangkap lari pemain lawan. Untuk gol kedua, kami bergerak terlalu awal dan meninggalkan lubang yang sangat lebar.”
“Kami mencetak tiga gol di kandang, tapi juga kebobolan tiga. Itu tak mungkin. Itu artinya kami bermain hanya untuk menyerang tanpa memikirkan pertahanan.”
Melawan Parma, pertahanan Juventus memang tak diisi oleh bek-bek utamanya. Giorgio Chiellini, Leonardo Bonucci dan Andrea Barzagli absen.
Leonardo Spinazzola untuk pertama kalinya tampil sebagai starter di Serie A. Sementara itu, Martin Caceres langsung dimainkan di jantung pertahanan beberapa hari setelah ditransfer dari Lazio.
“Ini pertama kalinya empat bek ini main bersama. Kami tak membantu para bek sentral, selalu membiarkan mereka berada dalam situasi satu lawan satu,” lanjut Allegri.
Allegri murka oleh gol penyama kedudukan yang dicetak Gervinho di penghujung laga. Menit 93, bola di dekat bendera corner, Mario Mandzukic mengambil keputusan yang salah dengan bola.
“Mereka perlu sadar bahwa membuang bola ke tribun bukanlah hal yang memalukan,” tutur Allegri. “Setidaknya kami memberi para pengkritik yang bilang kalau permainan kami kurang atraktif sesuatu untuk dinikmati. Sepakbola indah tak selalu membuahkan hasil.”
“Di penghujung laga, Anda harus menjauhkan bola dari gawang,’’ katanya.(jpg)