Laporan EDWAR YAMAN dan EKA GUSMADI PUTRA, Pekanbaru
Selama penyelenggaraan Honda DBL Riau Series, hanya SMAN 1 Rengat yang mampu meloloskan putra-putrinya ke partai final. Itu terjadi di Honda DBL tahun lalu. Bagaimana tahun ini?
Sejak 2009, SMAN 1 Rengat selalu mengirimkan tim putra-putri mereka di Honda DBL Riau Series. Sepak-terjang tim dari Indragiri Hulu (Inhu) ini menjadi ancaman serius bagi tim-tim Pekanbaru. Puncaknya di Honda DBL tahun lalu, di mana kekuatan mereka berada di atas tim-tim lain. Banyak yang memprediksi saat itu SMAN 1 Rengat bakal mengukir sejarah baru mengawinkan gelar Honda DBL.
“Lolos ke final saja tim putra dan putri, kami sudah membuat sejarah. Soalnya belum ada sekolah yang mampu menempatkan putra-putri mereka di final Honda DBL,” terang guru olahraga SMAN 1 Rengat, Rose Warsal di Gelanggang Remaja tahun lalu.
Sayangnya, hanya tim putri yang jadi juara dengan mengalahkan juara dua tahun berturut-turut, SMA Santa Maria. Sementara tim putra yang dimotori Alexander Sanjaya kalah menyakitkan dari tim penuh kejutan SMAN 1 Telukkuantan.
Tahun ini tim putra dan putri didominasi muka-muka baru. Pasalnya skuad tahun lalu sudah banyak duduk di kelas tiga. Praktis muka-muka lama yang masih ada dalam tim adalah Riri Mailanti, Elvi Diani (putri), Joswie dan Royi Aidiltra Ginting (putra).
Kendati begitu tetap saja putra-putri SMAN 1 Rengat layak diperhitungkan jadi juara. Di Inhu dominasi mereka masih belum terusik oleh tim-tim lain. Buktinya mereka kembali mengawinkan gelar Riau Pos Honda HSBL.
Tak mudah bagi SMAN 1 Rengat untuk mengulangi pencapaian tahun lalu. Mereka pun sadar, hal yang paling utama di Honda DBL adalah mental tanding para pemain di hadapan ribuan pasang mata, di samping solidnya tim itu sendiri.
Pelatih tim putra SMAN 1 Rengat, Rio Veri Wibowo menjelaskan putra-putri SMAN 1 Rengat intensif latihan dua bulan terakhir. Membenahi fisik, kerja sama tim dan mental tanding adalah fokus utama.
Diceritakannya, saat latihan, jajaran pelatih juga menyertakan suporter agar membuat keriuhan seperti suasana di pertandingan Honda DBL sesungguhnya. Bunyi-bunyi drum ditabuh, terompet, dan dentuman musik sudah tak asing lagi saat latihan.
“Kondisi latihan kami buat seperti suasana tanding di Honda DBL. Mental pemain jadi fokus kami, karena hanya ada dua pemain putra dan dua putri yang mernah merasakan suasana Honda DBL,” terang Rio Veri Wibowo kepada Riau Pos, Kamis (2/2).
“Selain itu kami juga akan beruji coba dengan berbagai tim daerah. Rencananya kami juga akan uji coba dengan beberapa tim di Pekanbaru,” terang Rio.
Dukungan penuh dari berbagai pihak di Inhu, jadi motivasi tersendiri bagi anak-anak SMAN 1 di Honda DBL. Tahun lalu, di partai final Bupati Inhu, Yopi Arianto bergabung bersama suporternya yang datang langsung dari Rengat maupun para alumni di tribun sebagai “pemain keenam”.
“Kami optimis bisa bermain bagus. Masalah juara atau tidak kita lihat di pertandingan saja,” paparnya.
Skuad putra SMAN 1 Rengat adalah Denny Kurniawa, Fajri, Dedi Kurnia, Gusrianda, Ardeka, Royi, Dharma Bundawi, Rian Dwiki, Renggi Mirta, Kelvin Wiranata, dan Kevin Natama.
Sementara skuad tim putri adalah Reka Apriani, Deswati, Elica Pratiwi, Helga, Riri, Dhea Ayu, Devi, Elvi Diani, Khairani, Suci Lestari, dan Meru Kurnia.(das)