Tuah Isnaini

Olahraga | Rabu, 04 Januari 2012 - 10:42 WIB

Tuah Isnaini
Pemain depan PSPS M Isnaini melakukan selebrasi dengan membawa bola usai mencetak gol ke gawang Persisam Samarinda, Selasa (3/1/2012) di Stadion Sport Center, Kuantan Singingi. (Foto: said mufti/riau pos)

PEKANBARU (RP)- PSPS sukses mengalahkan Persisam Samarinda 2-1 di Stadion Sport Center Kuansing, Selasa (2/1).

Hasil ini sekaligus membuat PSPS berhasil mengkudeta tahta puncak klasemen sementara Indonesia Super League (ISL) musim ini yang sebelumnya dikuasai Persisam.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

M Isnaini yang dimasukkan pelatih Mundari Karya pada awal babak kedua benar-benar bertuah karena berhasil menambah keunggulan PSPS di menit ke-57.

Ia berhasil memanfaatkan umpan lambung April Hadi dari kanan dan menyambutnya dengan sundulan kepala di kanan gawang Persisam.

PSPS meroket ke puncak karena lebih produktif mencetak gol. Nilai PSPS dan Persisam sama-sama sembilan serta selisih gol juga sama-sama tiga.

Namun, hingga laga kemarin PSPS telah memasukkan sembilan gol sedang Persisam hanya delapan.

Tak hanya itu, kapten PSPS, Dzumafo Epandi Herman juga berhasil naik ke posisi puncak daftar pencetak gol sementara berkat satu gol yang dicetaknya di laga ini. Dzumafo mengoleksi lima gol, sama dengan jumlah gol striker Persisam, Cristian Gonzales yang sebelumnya berada di puncak.

Pelatih PSPS, Mundari Karya mengaku puas dengan hasil yang diperoleh anak asuhnya.

Bahkan, ia menilai seharusnya skuad PSPS bisa memanfaatkan tumpulnya lini tengah lawan yang tak diisi beberapa pemain pilarnya pada pertandingan kemarin.

‘’Kami akui tim lawan memang sedikit pincang tanpa beberapa pemain inti mereka. Namun seharusnya anak-anak dapat memaksimalkan hasil dari peluang-peluang yang tercipta,’’ paparnya usai pertandingan.

Hal senada diungkapkan asisten pelatih PSPS, Afrizal.

‘’Salah satu kunci kemenangan kami adalah kami beruntung lawan tak diperkuat beberapa pemain pilar. Absennya Fagundes dan Eka Ramdani membuat kami mampu menguasai lini tengah di laga tadi (kemarin, red),’’ ujarnya.

Melihat hasil kurang memuaskan pada pertandingan kemarin di tur Sumateranya, Asisten Pelatih Persisam, Hendri Susilo sedikit kecewa. Dia menyebutkan, pertandingan sepenuhnya berjalan seimbang, namun tim PSPS lebih dapat memaksimalkan peluang, sedang timnya hanya mencetak satu gol dari empat peluang emas yang ada.

‘’Pertandingan menghadapi PSPS Pekanbaru memang sedikit berat. Selain minus tiga pemain inti, kami juga tak bisa menembus pertahanan lawan dengan gampang,’’ ujarnya pada Riau Pos.

Pada pertandingan kemarin, PSPS sudah mulai memberi tekanan ke tim lawan sejak menit awal babak pertama. Bahkan, Zainal Arif di babak pertama ini dapat banyak peluang, namun sayang dia tak dapat mengubahnya jadi gol.

Permainan terus berimbang selama 25 menit babak pertama berjalan. Konsentrasi yang ditekankan tim pelatih tetap dijalankan seluruh pemain PSPS Pekanbaru di lapangan.

Dzumafo berhasil memecah kebuntuan dan mengubah skor jadi 1-0 setelah menang adu sprint dengan bek Persisam, Luc Owana Zoa di menit 30.

Gol yang diciptakan Dzumafo ini tidak dengan mudah didapat.

Sebab, sebelumnya ia sudah sempat mengecoh kiper lawan, Agung Prasetyo setelah mendahului bek jangkung bernomor 20 itu.

Kedua tim tetap menyuguhkah pertandingan menarik di antara ribuan suporter Asykar Theking. Skor 1-0 berakhir hingga peluit akhir di babak pertama usai.

Memasuki babak kedua, Persisam menambah daya serangan dengan memasukkan Johan Yoga menggantikan Fandi Mochtar yang bermain kurang baik.

Zainal Arif yang berulang kali dapat peluang juga ditarik keluar untuk menambah semangat baru di lini depan.

Ketika tertinggal 2-0, Persisam tetap masih sulit mengembangkan permainan. Anak-anak Elang Borneo terus gencar menekan jantung pertahanan Ambrizal Cs.

Alhasil, Park Chul Hyung yang harus meredam tekanan lawan, harus cedera dan digantikan Danil Junaidi.

Persisam berhasil memperkecil kekalahan setelah Dedi Gusmawan diganjar kartu kuning karena menjatuhkan salah seorang gelandang lawan.

Tendangan bebas yang diambil Lopicic pada menit 83, berhasil dimanfaatkan pemain pengganti, Johan Yoga melalui sundulan lewat kemelut di depan gawang dan memaksa Fance memungut bola serta memperkecil skor jadi 2-1 hingga peluit akhir berbunyi.(egp/das)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook