JAKARTA (RP)- Tersingkirnya timnas Indonesia dari ajang Piala AFF 2012 menjadi pukulan telak bagi pengelola sepak bola negeri ini. Hasil buruk itu diyakini tak lepas dari karut-marut yang melanda sepak bola Indonesia.
Bukan hanya kompetisi yang terbelah, PSSI pun ada dua. PSSI dengan Djohar Arifin Husin sebagai ketua umum dan "PSSI tandingan" yang mengatasnamakan diri Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI).
Bob Hippy, koordinator timnas, mengatakan bahwa pemerintah harus turun tangan. Apa yang terjadi sekarang adalah akibat pemerintah tidak bersikap tegas.
Menurut Bob, pemerintah seharusnya mendukung PSSI dan tak lagi memberikan ruang gerak kepada organisasi lain yang tidak diakui AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia) dan FIFA (Federasi Sepak Bola Internasional). Salah satu langkah tegas pemerintah yang diharapkan adalah tidak memberikan lagi izin untuk tetap menjalankan pertandingan bagi kompetisi di luar PSSI.
"Pemerintah bukan intervensi. Tapi menempatkan diri sebagai pemberi otoritas keamanan dan penyelenggaraan. Jika pertandingan tidak jalan, konfliknya sudah selesai dari dulu," cetus Bob. "Kalau jadi satu, timnas akan semakin kuat," tutur mantan pemain nasional itu.
Setelah gagal di Piala AFF, timnas Indonesia kini bersiap melakoni kualifikasi Piala Asia 2015 yang dimulai Februari 2013. Perjuangan Indonesia untuk lolos ke putaran final di Australia tidak mudah. Sebab, tim Merah Putih berada satu grup dengan Iraq, Arab Saudi, dan Tiongkok.
"Kita harus berkonsentrasi tinggi dan memulai dengan cepat karena kita berada di grup berat," jelas Bob.
Sementara itu, Djohar Arifin terus melakukan komunikasi dengan AFC mengenai kondisi sepak bola nasional. Dia menerima informasi dari AFC bahwa ada pihak dari Indonesia yang mengirimkan pesan agar sepak bola Indonesia di-suspend.
"Masa mereka mengirimkan permintaan demikian. Tidak ada yang ingin sepak bola di-suspend. Kita ingin bersatu. Mari sudahi konflik ini," ajak dia.
Djohar mengatakan, pihaknya segera bertemu lagi dengan AFC untuk membahas kelanjutan langkah Joint Committee. Sejauh ini dia masih optimistis Indonesia tidak dikenai hukuman. Sebab, AFC menilai PSSI memiliki niat baik untuk mengakhiri konflik. (aam/c9/ca)