SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Walaupun serba kekurangan, dua orang atlet National Paralympic Comitee (NPC) Kabupaten Kepulauan Meranti optimis dapat meraih medali Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Tahun 2021 di Papua.
Mereka adalah Andika dan Sarihon yang turun di cabang olahraga bulutangkis setelah dinyatakan lolos dari seleksi daerah (Selekda) Riau akhir Juli 2021 lalu.
Saat seleksi, satu medali emas dan perak dikantongi masing-masing atlet, sehingga mereka diikutsertakan untuk bertanding di iven nasional mewakili Provinsi Riau.
Iven tingkat nasional ini akan dilaksanakan pada 2 hingga 15 November 2021 mendatang di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
"Memang baru ini kami menerjunkan atlet ke kancah nasional setelah NPC Meranti dengan kepengurusan baru dikukuhkan pada 2018 lalu. Meski baru, kami tetap optimis mengincar dan memasang target membawa pulang medali," sebut Plt Ketua NPC Kabupaten Kepulauan Meranti, Rahmat Santoso, Selasa (2/11/21).
Menurutnya, dua atlet Meranti tersebut telah mengikuti training center (TC) selama tiga bulan di Pekanbaru. Atlet ini digembleng karena sejalan dengan misi NPC Riau yang memasang target medali untuk Bumi Lancang Kuning.
"Iya mudah-mudahan atlet kita Meranti mampu mencapai target. Paling tidak, atlet kita yang masih dini ini bisa mengharumkan nama Riau, khususnya Meranti. Ini juga tak terlepas dari dukungan seluruh masyarakat Meranti. Saya minta doanya untuk atlet kita," harapnya.
Di sisi lain, Wakil Ketua NPC Kepulauan Meranti, Syafrizal SE juga menceritakan singkat soal memperjuangkan atlet penyandang difabel Meranti hingga bisa lolos ke iven Peparnas di Papua. Segala tantangan pihaknya hadapi di tengah keterbatasan biaya.
Mulai dari memberangkatkan atlet, cek kesehatan, hingga memenuhi kebutuhan penunjang olahraga. Semuanya dilakukan dengan menggunakan dana pribadi pengurus dan berhutang dengan pihak lain.
"Iya mau tak mau pakai dana sendiri dulu dari kawan-kawan pengurus, itu pun kalau cukup. Kalau tidak, terpaksa menalang dulu atau pinjam ke pihak lain yang bisa mempercayai kami. Karena waktu selekda saja, atlet harus sampai meminjam raket dari atlet kabupaten lain," ungkapnya.
"Tapi bagi saya biarlah kita berkorban dulu, ini kita lakukan demi mengharumkan nama Meranti, bukan kepentingan pribadi," tambah Syafrizal, sekaligus selaku manajer cabor bulutangkis.
Selain itu, Rahmat juga menuturkan, jauh hari telah mengusulkan proposal ke Pemerintah Daerah Kepulauan Meranti melalui Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) di APBD Murni 2021. Namun hingga APBD Perubahan disahkan, anggaran tersebut belum juga kunjung cair.
Dari informasi yang ia terima di Disparpora, ada sedikit hal yang membuat anggaran tersebut belum cair yaitu menunggu Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dievaluasi oleh Kemendagri.
"Tapi kabarnya sudah selesai, tinggal disetujui Gubernur Riau dan harmonisasi DPRD saja. Kemudian baru bisa cair anggarannya. Namun sampai sekarang belum ada kabar baik soal pencairan anggaran itu," terang dia.
Laporan: Wiras Saputra (Selatpanjang)
Editor: Hary B Koriun