JAKARTA (RP) - Niat Semen Padang FC (SP) dan Persijap Jepara untuk berkompetisi di Indonesia Super League (ISL) musim depan bakal tidak mulus. Pasalnya, Executive committee (Exco) PSSI menilai langkah kedua klub tersebut tidak sesuai hasil joint committee (JC) dan Statuta PSSI.
Anggota Exco PSSI Sihar Sitorus menjelaskan bahwa hasil dari rapat kedua JC sudah jelas mengatur hal itu. Dimana, lanjut Sihar, kompetisi Indonesia Premier League (IPL) dan Indonesia Super League (ISL) jalan sendiri-sendiri sesuai regulasinya.
"Sudah jelas, IPL ada 16 klub dan ISL 18 klub. Itu sudah dipaparkan dan sudah diketahui oleh tim task force AFC," ucapnya saat ditemui, kemarin (2/10).
Dia menjelaskan bahwa jika ada penambahan atau pengurangan maka ada kesepakatan yang tidak sesuai. Untuk menghormati hasil keputusan tersebut, Exco akan berusaha untuk tetap mempertahankan formasi peserta kompetisi yang sudah jelas dipaparkan dalam rapat JC di Kuala Lumpur lalu.
Selain itu, dari sisi statuta niat Semen Padang dan Persijap juga tidak bisa memaksa jika ditolak oleh Exco. Sebab, dalam statuta PSSI pasal 37 poin 1, ditulis tegas bahwa Exco berwenang memutuskan tempat, tanggal, dan jumlah tim yang berpartisipasi dalam kompetisi PSSI.
"Exco dengan tegas pasti tidak mengizinkan dua klub itu pindah. Mereka akan diputus untuk tetap berkompetisi di IPL, sesuai dengan regulasi yang sudah ditentukan bahwa IPL 16 klub dengan peserta termasuk Semen Padang dan Persijap," papar lelaki yang juga menjabat sebagai ketua bidang kompetisi PSSI tersebut.
Jika memaksa pindah, maka PSSI bisa memberikan sanksi karena menilai Semen Padang dan Persijap tidak mengikuti kompetisi, musim selanjutnya akan turun Divisi. Alasannya, kedua klub tersebut terdaftar di IPL tapi tidak bermain di IPL.
Terlepas dari alasan hasil rapat JC dan Statuta, Sihar menyebut sampai saat ini belum ada surat resmi permohonan dari klub tersebut untuk pindah. Di sisi lain, juga belum ada surat masuk dari PT LI (pengelola ISL), yang menyatakan bahwa kedua klub tersebut berniat pindah.
Karena itu, pihaknya tak membahas terlalu jauh dalam rapat Exco. Dia tidak melihat ada usaha keras dari dua klub maupun PT LI untuk secara legal membicarakan tentang perubahan peserta atau kepindahan klub dari satu kompetisi ke kompetisi lain.
"Kalau misalnya mau 20 klub ISL, ya diomongkan di Exco dan dirapatkan juga di JC. Ada surat resmi untuk membicarakan ini. Agar tidak mencederai semangat rekonsiliasi," tandasnya.
Dia tidak ingin langkah dari klub maupun pengelola kompetisi ini malah nanti akan membuat rekonsiliasi yang dibangun tak berjalan maksimal. Padahal, pada 2014 kompetisi sudah harus menjadi satu.
Kendati demikian, jika pun Semen Padang pindah, PSSI akan tetap memberikan jatah untuk tampil ke Liga Champions Asia ke klub berjuluk Kabau Sirah tersebut. Alasannya, Semen Padang adalah juara kompetisi resmi musim 2011-2012 lalu.
Pada bagian lain, CEO Persijap Chaerul Mushonnif ketika dihubungi Jawa Pos tadi malam mempertanyakan mengapa pihaknya dihalangi untuk bergabung ke ISL?."Kami akan laporkan masalah ini ke AFC dan menempuh jalur hokum jika diperlukan, karena kompetisi IPL dan ISL kan sudah legal," katanya.
Dia lantas menjelaskan kepindahan Persijap ke ISL karena ingin lebih serius mengikuti kompetisi di ISL, termasuk penyaiapkan dananya."Kami ke ISL juga karena permintaan masyarakat Jepara," ujarnya. (aam/ko)