(RIAUPOS.CO) -- Dua tim tuan rumah asal Sumatera mendulang hasil berbeda pada lanjutan Liga 2, Selasa (2/7). PSMS Medan ditekuk tamunya Cilegon United 0-1. Sedang Sriwijaya FC menang 3 v 1 atas PSGC Ciamis.
Ini merupakan laga kandang perdana Ayam Kinantan di markasnya, Stadion Teladan. Tapi justru hasil negatif yang mereka dapatkan. Gol tunggal pada laga ini dicetak pemain muda berusia 20 tahun, Teja Ridwan pada menit ke-48 lewat tandukan kepalanya.
Hasil ini berbanding terbalik dari dua laga sebelumnya, padahal dimainkan di kandang lawan (menang 3-2 lawan PSPS dan 1-0 lawan Persibat).
Bermain imbang 0-0 babak pertama, PSMS juga sulit menciptakan peluang babak kedua. Meski beberapa kali mencoba, namun berakhir sia-sia.
Memulai babak kedua, tim Abdul Rahman Gurning ini dikejutkan gol striker Cilegon, Teja Ridwan pada menit 48.
Tertinggal 0-1, PSMS berusaha bangkit. Menit 51, Al Hadji gagal memanfaatkan tendangan bebas Legimin Raharjo. Menit 55, Bayu Tri Sanjaya tak mampu memanfaatkan peluang di daerah penalti, karena terpeleset. Menit 56, sundulan Aldino gagal dan mendarat di atas mistar gawang.
Kemudian pada menit 64, Al Hadji kembali gagal memanfaatkan bola mentah di dalam kotak penalti. Lagi-lagi pada menit 75, Aldino tak bisa menceploskan bola dengan baik, sundulan kepalanya ditangkap kiper Cilegon, Herlian.
Diallo juga gagal memanfaatkan peluang bagus di menit 80, sebab tendangannya melengkung di atas mistar. Dan peluang emas terakhir PSMS pada babak pertambahan waktu, lewat tendangan bebas M Iqbal, masih ditangkap Herlian.
Yongki Sumbang 2 Gol
Di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Yongki Aribowo sukses mengemas dua gol (39’, 70’) dan satu gol tambahan disumbangkan Ryan Wiradinata di menit 90.
Sedangkan satu-satunya gol PSGC Ciamis dicetak Aldi Imron pada menit 19. Gol Aldi Imron itu sempat bikin mental Laskar Wong Kito turun. Namun, gol balasan Yongki Aribowo jelang turun minum kembali membangkitkan semangat skuat Sriwijaya FC dan berbalik menguasai jalannya pertandingan.
Saat jeda, pelatih Kas Hartadi memberi motivasi kepada Ambrizal dan kolega. Hasilnya memuaskan. Dua gol dicetak Yongki Aribowo di menit 70 dan Ryan Wiradinata di menit 90 menutup pertandingan dengan skor 3-1.
“Kita sulit membongkar pertahanan rapat mereka. Harus gunakan berbagai variasi. Saya berterima kasih dengan pemain setelah kita mengubah strategi semua berjalan baik,” kata Kas usai pertandingan.
Dia mengakui perlawanan anak asuhan Herrie Setiawan yang punya kecepatan dan kualitas pada second line. Itulah yang terlambat diantisipasi Sriwijaya FC sehingga sempat tertinggal lebih dulu.
Pelatih asal Solo ini berharap, ke depan masalah transisi sudah bisa diatasi agar Laskar Wong Kito tetap berada pada jalur juara.
“Kami sudah bahas di meeting pemain untuk antisipasi second line, melalui transisi yang lebih baik. Tapi saat keasyikan menyerang, pemain kita lupa bertahan, menyisakan lima pemain saja,” ungkapnya.(zed)
Laporan JPG, Medan