MADRID (RIAUPOS.CO) - Bermain menyerang dan bola yang sulit ditebak. Begitulah performa pebulutangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung saat berhasil menjuarai Spain Masters 2023. Di babak final, Ahad (2/4) malam, atlet yang akrab disapa Jorji itu berhasil mengalahkan atlet asal India Pusarla V Sindhu di Centro Deportivo Municipa Gallur, Madrid. Skor kemenangannya pun tidak biasa, yakni 21-8 dan 21-8.
Hasil ini bukan saja membuat Jorji pecah telur dengan merebut gelar juara yang terakhir kali dirasakannya saat di Finnish Open 2018. Tapi, dia juga memutus rekor buruk dari Juara Dunia 2019 itu. Sebelumnya, dari tujuh kali pertemuan melawan Sindhu, Jorji selalu kalah.
“Rasanya senang sekali bisa berdiri di podium tertinggi. Ini penantian panjang setelah terakhir di tahun 2018. Perlu waktu lama sekali untuk kembali ke sini jadi saya benar-benar bersyukur,” ungkap Jorji kepada media PBSI pascapertandingan.
Menurutnya, bisa menang telak melawan Sindhu karena lawan yang baru kembali dari cedera. “Dan kami semua tahu tadi belum menjadi penampilan terbaiknya. Tadi, saya hanya coba mengeluarkan permainan saya. Tidak menyangka laganya seperti itu,” ungkapnya.
Gelar juara ini dipersembahkannya untuk para pendukungnya yang terus ada untuknya saat susah. Sebab, di tahun lalu, Jorji sempat frustrasi dengan permainan dan hasil minor yang didapatnya. “Juara ini juga menjadi arti yang besar buat saya. Saya sempat sangat terpuruk tapi Puji Tuhan bisa melewati itu dan bangkit lagi,” ucapnya.
Pada tur Eropa kali ini, permainan pebulutangkis binaan PB Mutiara Cardinal itu meningkat. Sebelumnya, dia sukses menembus semifinal di Swiss Open dan mencapai perempat final All England. Jorji sendiri mengaku kaget dengan hasil yang lumayan konsisten di Benua Biru ini.
Padahal, Jorji di Eropa ini tidak dalam kondisi terbaik dan sempat menderita flu di Swiss Open, di Spain Masters ini otot pahanya juga mulai kencang seperti tertarik. “Tapi saya coba fokus berpikir satu-satu saja. Kuncinya mungkin lebih jaga mood dan lebih tenang saja. Berdoa yang banyak. Perlu usaha yang besar memang dari pertandingan ke pertandingan,” ujarnya.
Jorji menegaskan belum puas dengan hasil yang ada dan akan terus mencoba memotivasi agar mendapat gelar lainnya. “Target ke depan banyak yang ingin saya raih tapi yang pasti saya mau mengembangkan yang saya punya, membenahi yang sudah ada. Semoga saya tidak terbebani dengan hasil ini,” ucapnya.
Dengan keberhasilan merebut juara, Jorji yang saat ini menduduki ranking ke-12 berpotensi besar naik hingga ke top ten. Tembus top ten memang menjadi target besar yang diusung PBSI untuk Jorji di tangan duet pelatih Herli Djaenudin-Indra Widjaja.(raf/bas/jpg)