Laporan JPNN, Roma
PELUANG AC Milan menguasai capolista alias pimpinan klasemen sementara Serie A Italia pada pekan ke-21 terbuang percuma. Mereka pulang dari Olimpico, Roma, dengan tangan hampa setelah kalah 0-2 (0-0) dari Lazio, kemarin dini hari (2/2).
Ketika pertandingan Juventus ditunda karena hujan salju ketika ke Ennio Tardini, menantang Parma (1/1), Milan seharusnya punya peluang melakukan kudeta. Ternyata, mereka gagal dan harus puas tetap berada di posisi kedua dengan 43 poin, tertinggal satu angka dari Juve.
Milan berangkat ke Olimpico dengan kepercayaan diri tinggi karena punya rekor tak terkalahkan dalam sepuluh lawatan terakhir. Lagipula, akhir bulan lalu (26/1), mereka tanpa kesulitan mengalahkan Lazio 3-1 pada perempatfinal Coppa Italia di San Siro.
Ternyata, Lazio memberikan perlawanan yang luar biasa. Serangan balik cepat yang diperagakan Lazio, membuat Milan keteteran. Pertahanan Lazio yang ketat juga membuat Zlatan Ibrahimovic, Stephan El Shaarawy, dan Robinho frustasi.
Masuknya Urby Emanuelson, Clarence Seedorf, dan Maxi Lopez, pada pertengahan babak kedua, juga tidak memberi dampak positif. Malah, Milan kebobolan dua gol melalui Hernanes pada menit ke-76 dan Tomasso Rocchi pada menit ke-85.
“Debut yang menyesakkan. Sungguh disayangkan memang, tetapi saya yakin bisa melakukan perubahan pada pertandingan lainnya. Kami hanya harus fokus,” ujar Lopez seperti dilansir Tribalfootball.
“Mereka (Lazio) bermain terlalu bertahan, kami harus mengeksploitasi setiap peluang. Lupakan kekalahan itu, karena kami masih punya tugas berat tiga hari ke depan,” kata Lopez.
Ya, setelah Lazio, berikutnya Milan akan bertarung melawan Napoli (5/2). Selama Februari, Milan memang menghadapi periode yang berat. Mereka harus berbagi konsentrasi di tiga kompetisi segaligus, Serie A, Coppa Italia, dan Liga Champions.
Jadwal yang padat dan opsi pemain yang menipis seiring panjangnya daftar cedera, membuat allenatore Milan, Massimiliano Allegri harus berpikir lebih keras. Namun, dia tetap tenang. “Kompetisi masih panjang. Masih banyak laga tersisa,” kata Allegri kepada Sky Sport.
“Terkadang kekalahan bagus untuk kami. Supaya pemain bisa lebih berrefleksi. Kami kalah dari Inter Milan dan Lazio karena situasi yang sama. Terlalu menyerang dan lupa menjaga pertahanan dengan baik,” ujar mantan pelatih Cagliari itu.
Di sisi lain, Lazio yang tidak menurunkan striker andalannya Miroslav Klose yang mengalami cedera pada latihan terakhir jelang pertandingan, tetap garang di lini depan. “Saya senang karena para pemain menunjukkan determinasinya,” kata Edoardo Reja, pelatih Lazio.(ham/ted)