Hentikan Rekor Buruk!

Olahraga | Jumat, 03 Februari 2012 - 06:16 WIB

Hentikan Rekor Buruk!

PEKNBARU (RP) - PSPS memiliki rekor buruk setiap bertemu Persipura di Indonesia Super League (ISL). Dari empat pertemuan terakhir baik di kandang maupun di tandang, Askar Bertuah belum pernah menang. Namun, Jumat (2/2) petang ini saat bertemu di Stadion Sport Center Kuansing, PSPS jangan kalah lagi!

Bahkan, manajer PSPS, Boy Sabirin sangat berharap rekor buruk lawan Persipura tersebut berhenti petang ini. ‘’Kami harus menang, apalagi kami bermain di kandang. Saya kira peluang kami terbuka karena Persipura tanpa striker andalan mereka, Boaz Salossa,’’ ujarnya saat dihubungi.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Pertemuan pertama PSPS dengan Persipura di Liga Super terjadi pada 13 Desember 2009 dimana Persipura bertindak sebagai tuan rumah. Hasilnya, PSPS kalah 1-2. Selanjutnya, pada putaran kedua yang dimainkan di Stadion Rumbai, 13 Maret 2010, PSPS kembali kalah 0-1.

Tahun lalu, di pertemuan pertama yang dimainkan di Stadion Mandala Jayapura, 17 Januari hegemoni Persipura terhadap PSPS berlanjut. Mutiara Hitam, julukan Persipura menang besar dengan skor 4-1. Selanjutnya, di putaran kedua yang dimainkan di Stadion Agus Salim Padang, 8 April 2011, PSPS kembali kalah 1-2.

Kemenangan memang diperlukan PSPS. Tak hanya untuk menghapus rekor buruk saat bertemu Persipura, tapi tambahan tiga poin juga sangat berarti untuk mengangkat posisi PSPS yang terus melorot di klasemen sementara ISL musim ini. PSPS yang sempat merasakan puncak klasemen, saat ini justru melorot ke peringkat 11.

Harapan untuk mengalahkan Persipura yang dilatih Jacksen F Tiago juga diungkapkan pelatih PSPS, Mundari Karya. “Meskipun rekor pertemuan kita belum pernah menang, namun semangat dan daya juang harus maksimal selama 90 menit pertandingan nanti,’’ ujarnya saat dihubungi.

“Jika anak-anak bisa menjalankan instruksi sesuai dengan yang sudah diberikan dalam persiapan beberapa hari ini maka kami tim pelatih optimis tim bisa menang,” tambah Mundari Karya usai mencoba lapangan di Stadion Sport Center Kuansing, Kamis (2/2). PSPS tidak menjalani latihan berat dalam persiapannya menghadapi Persipura. Hal ini dilakukan menurut Mundari agar para pemainnya tidak kelelahan menghadapi pemain Persipura yang dikenal kuat dalam stamina. ‘’Kita lebih memprioritaskan untuk pemulihan kondisi pemain yang akan diturunkan,’’ imbuh dia.

Namun, kondisi PSPS menjelang menghadapi Persipura sedikit kurang bagus. Beberapa pemain pilar seperti Dedi Gusmawan, April Hadi dan Park Chul Hyung mengalami cedera. Bahkan, Dedi kemungkinan besar tak bisa dimainkan petang ini. “Pemain lain yang sempat mengalami cedera sebelumnya mudah-mudahan bisa tampil maksimal. Mereka sudah menjalani pemulihan yang cukup selama ini,” sebutnya lagi.

Danil Junaidi akan dimainkan di bek kanan untuk mengisi posisi Ambrizal yang diplot menggantikan posisi Dedi Gusmawan bersama Park Chul Hyung dan Agus Cima. Fance Hariyanto yang absen dalam pertandingan terakhir kemungkinan akan dipercaya kembali di bawah mistar gawang PSPS karena kondisinya lebih baik dibanding Fauzal Mubarak. Berdasarkan latihan terakhir kemarin, Fance disiapkan  untuk membendung di tiang gawang serangan-serangan berbahaya duet Beto Goncalves dan Lukas Mandowen karena Boaz absen.

Mundari diprediksi juga tetap menempatkan satu pemain di posisi gelandang bertahan yakni Fajar Handika untuk menjaga keseimbangan tim dan menghentikan pengatur serangan Persipura, Zah Rahhan Klangar. Ali Khadafi, Patrice Nzekou, Zainal Arif akan bermain di lini kedua, dibantu April Hadi atau Ambrizal di posisi sayap kanan.  DZumafo Epandi Herman yang telah mengoleksi tujuh gol hingga saat ini tetap diberikan keleluasaan untuk menggempur gawang Persipura yang dijaga Yoo Jae Hoon. Instruksi bermain menyerang dari awal babak pertama tetap ditujukan pelatih kepada lini penyerangannya agar dapat mencuri satu gol di babak pertama guna meningkatkan mental bertanding.

“Penyerangan simultan harus tetap dilakukan di jantung pertahanan lawan. Namun lini bertahan harus terus berkoordinasi bagus dengan kiper agar tidak terjadi keragu-raguan yang dapat menghancurkan permainan sebab lawan memiliki kekuatan dan kecepatan yang harus selalu diwaspadai dalam setiap detik pertandingan,” tegas Mundari. Namun, absennya Boaz Solossa dinilai belum tentu mengurangi ketajaman dan daya gedor Persipura. Apalagi sejak ditangani Jacksen F Tiago justru kolektifitas dan kebersamaan menjadi penting ketimbang permainan individu.(das/egp)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook