PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sebanyak 28 guru asal Thailand menimba ilmu dan bertugas di 14 Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) di Kota Pekanbaru selama 15 hari. Terhitung sejak 17 Oktober hingga 3 November besok. Mereka berasal dari wilayah Patani, Yala, Naratiwat, dan Songkla.
Untuk mengakhiri studi bandingnya, mereka menggelar acara perpisahan di Kantor DMDI Riau di Jalan Diponegoro Pekanbaru, Rabu (2/11/2022. Acara ini dihadiri Ketua DMDI Riau Datok Ajis bin Manap didampingi Sekretarisnya Drs Taslim MA dan pengurus DMDI Riau lainnya, kepala sekolah yang ditempatkan dan para guru dari Patani. Para guru dari Patani merasa terharu dan bangga diberikan kesempatan terjun langsung ke sekolah.
"Kami banyak mendapatkan ilmu teknis dan ilmu proses belajar-mengajar yang belum pernah kami dapatkan. Memang hebat pendidikan di Riau," ujar Cikgu Fadhilah Tehtahe dari Yala, Thailand saat mengikuti perpisahan di Kantor DMDI Riau di Jalan Diponegoro Pekanbaru, Rabu (2/11/2022).
Cikgu Fadhilah menyebutkan, hasil penelitian yang dirangkum dari hasil penelitian guru yakni anak-anak didik di Kota Pekanbaru di bawah Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru cukup berhasil.
"Karena pendidikan di sini menjadikan anak-anak memiliki sifat keberanian menyampaikan pendapat dan guru literasinya hanya mengarahkannya saja," ujarnya.
Menurutnya lagi, tingkat emosional anak-anak didik terkendali dalam menerima pelajaran dari para guru. Juga tingkat kebersamaan dan nasionalisme kekeluargaannya cukup tinggi. Dikatakannya, dari hasil kesimpulan ini akan dibahas di sekolah dan perguruan tinggi di Patani Thailand.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru dan Kementerian Agama Kota Pekanbaru yang menerima kami dan melayani kami dengan baik. Semoga ini tetap berlanjut," ujarnya.
Ketua DMDI Riau Datok Ajis bin Manap mengatakan, dia sangat bangga dengan guru-guru dari Thailand yang mau menimba ilmu di Bumi Lancang Kuning. Tentu waktu 15 hari itu sangat panjang bagi para guru dalam meninba ilmu.
"Kami ucapkan tahniah, semoga ilmu yang didapat tentu bisa menjadi bekal mereka dalam mengajar di negaranya. Tentunya bagi guru di Pekanbaru juga mendapatkan pengalaman dari kedatangan mereka mencari perbandingan dalam mengajar," ujarnya.
Ajis juga mengatakan, pada Februari 2023 nanti mereka juga akan mengirimkan guru-guru SMA dan SMK ke Kota Pekanbaru lagi. Tentunya ini menjadi peluang bagi guru untuk terus belajar dan bertukar pengalaman dalam proses belajar dan mengajar di sekolah.
Laporan: Abu Kasim
Editor: Edwar Yaman