MILAN (RIAUPOS.CO) – Hasil positif di ajang domestik kerap jadi pelecut agar tampil trengginas di Eropa. Hal yang tidak diperoleh AC Milan ketika menjamu RB Salzburg pada matchday pemungkas grup E Liga Champions dini hari nanti (siaran langsung Champions TV 2/Vidio pukul 03.00 WIB).
AC Milan justru kalah oleh Torino FC 1-2 pada giornata ke-12 Serie A (31/10). Mengakhiri empat kemenangan beruntun Rossoneri sebelumnya. Memang, AC Milan hanya butuh hasil seri melawan RB Salzburg untuk lolos kali pertama ke fase knockout Liga Champions sejak 2014. Apalagi, laga dimainkan di Stadio San Siro.
Tetapi, dari empat kekalahan yang diderita musim ini di semua ajang, separonya terjadi ketika main kandang. Kali terakhir AC Milan gagal lolos dari fase grup pada musim 1999–2000 dan 2001–2002. Bedanya, kala itu masih diberlakukan dua kali fase grup. Musim 1999–2000, Rossoneri gagal lolos di fase grup pertama dan segrup dengan Chelsea, Galatasaray, dan Hertha BSC.
Semusim berselang, mereka gagal lolos dari fase grup kedua karena tergabung dengan Galatasaray, Deportivo La Coruna, dan Paris Saint-Germain. Beban AC Milan makin bertambah lantaran status mereka saat ini adalah juara bertahan Serie A. Predikat serupa berlaku pada musim 1999–2000 dan 1996–1997 ketika mereka gagal lolos dari fase grup.
Bagi allenatore AC Milan Stefano Pioli, beban psikisnya lebih berat. Sebab, dia baru saja meneken perpanjangan kontrak hingga musim panas 2025. Tentu ironis kalau ekstensi itu ternyata berujung kegagalan membawa AC Milan ke fase knockout.
”Aku rasa hasil sebelumnya (kalah oleh Torino FC, red) tidak akan berimbas buruk kepada kami di Liga Champions. Laga yang berbeda tentu (dijalani dengan) mentalitas berbeda pula. Kami hanya tinggal selangkah lagi mencapai tujuan (lolos ke fase knockout) dan tidak akan menyia-nyiakannya,” papar Pioli kepada La Gazzetta dello Sport.
Di sisi lain, meski kans tipis, RB Salzburg tetap bisa memberikan ancaman. Musim ini, dari 22 penampilan di semua ajang, skuad asuhan Matthias Jaissle itu terbilang stabil seiring hanya menelan dua kali kekalahan.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman