JAKARTA (RP) - Indonesia belum habis dalam ajang BWF World Junior Championship 2013.
Pada babak semifinal yang berlangsung, Sabtu (2/11) hari ini di Huamark Stadium, Bangkok, Thailand, gengsi tim Merah Putih berada di pundak tiga pebulutangkisnya. Satu di sektor tunggal putra, dan dua yang lain di ganda campuran.
Adalah Ihsan Maulana Mustofa yang menjadi asa Indonesia di tunggal putra. Di babak delapan besar Jumat (1/11), Ihsan bisa menghentikan perlawanan pebulutangkis tuan rumah, Pannawit Thongnuam dalam straight set, 21-10 dan 21-8. Di semifinal, Ihsan sudah ditunggu pebulutangkis Korsel, Kwang Hee Heo.
Sedangkan untuk wakil di ganda campuran menjadi milik pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/ Masita Mahmudin. Seakan sudah menjadi tren, Kevin/ Masita juga mengalahkan wakil dari tuan rumah Thailand, Puavanukroh Dechapol/ Puttita Supajirakul 21-18 dan 21-11. Lawan berat sudah menanti mereka di semifinal.
Untuk mendapatkan tiket menuju ke babak final besok, pasangan Kevin/ Masita harus mampu menundukkan terlebih dulu ganda Cina yang juga seeded kedua, Liu Yuchen/ Dongping Huang.
Jika mampu menyentuh final, maka itu akan menjadi laga final kedua Kevin/ Masita usai melakukannya di kategori beregu pekan lalu.
Lolosnya Ihsan ke semifinal setidaknya memberi harapan bahwa Indonesia masih mempunyai taring di sektor tunggal putra.
Strategi menghindari penempatan bola ke spot yang memudahkan lawan melakukan smash jadi kunci kemenangan Ihsan. Praktis, lawan yang mendapat dukungan dari publik tuan rumah gagal melancarkan smash silang andalannya.
Strategi tersebut diacungi jempol oleh pelatihnya, Imam Tohari. Melalui pesan elektronik, dia menyebut pola bermain seperti inilah yang harus tetap dipertahankan oleh Ihsan pada laga-laga selanjutnya.
“Sudah bisa dilihat kan bagaimana hasilnya, lawan dibuat sulit berkembang,” ujar Imam.
Strategi yang tidak memberikan kesempatan bagi lawan untuk menekan juga diberlakukan pada kemenangan ganda campuran Kevin/ Masita.
Menurut pelatihnya, Sigit Budiarto, permainan dari anak asuhnya sudah langsung agresif begitu game pertama. Buktinya, dalam game kedua, lawan hanya diberikan enam poin saja.
Sigit menganggap permainan anak asuhnya ini sudah mampu menunjukkan grafik meningkat. Itu jika dia bandingkan dengan permainan anak asuhnya saat mereka berlaga di kategori beregu lalu.
“Dengan peningkatan ini, kami optimistis permainan mereka akan jauh lebih baik di babak semifinal besok (hari ini, red),” jelasnya.
Sayangnya, Indonesia harus kehilangan enam wakilnya dari tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, dan ganda putri. Jonathan Christie gagal mengikuti jejak Ihsan setelah tumbang di tangan Jun Peng Zhao, 20-22 18-21.
Kemudian diikuti tumbangnya Hana Ramadhini atas seeded kedua wakil tuan rumah, Busanan Ongbumrungpan, 10-21 dan 8-21.(ren/jpnn)