BANGKOK (RIAUPOS.CO) – Pola yang terjadi di MotoGP Indonesia, Mandalika, Maret lalu terulang di GP Thailand, Ahad (2/10/2022). Setelah diguyur hujan lebat dan start mundur sekitar dua jam, Miguel Oliveira kembali keluar sebagai juara.
‘’Saat hujan turun ingatanku kembali ke GP Indonesia. Tapi aku mencoba untuk tetap tenang dengan situasi tersebut,’’ ucap Oliveira.
Ini menjadi kemenangan kedua, baik bagi Oliveiran maupun KTM musim ini.
Pembalap KTM tersebut membuktikan bahwa dirinya benar-benar “the Rain Master” di MotoGP musim ini. Jack Miller (Ducati) finis sebagai runner up disusul rekan setimnya Francesco Bagnaia di tempat ketiga.
Sementara Quartararo gagal mendulang angka dari Buri Ram setelah finis di luar zona poin, yakni di urutan ke-18. Balapan GP Thailand dimulai dengan drama. Marco Bezzecchi yang start dari pole position melebar jauh melewati garis batas lintasan. Tapi dia tetap mampu mengontrol motornya dan memimpin lomba. Bagnaia membuntuti di tempat kedua.
Fabio Quartararo nyaris kehilangan kendali motornya dan kehilangan banyak posisi sampai keluar zona poin. Yakni ke posisi 16. Miller melakukan pengereman mendalam dan menyalip Bagnaia di posisi kedua pada lap ketiga.
Akibat melewati batas lintasan di tikungan pertama Bezzecchi disanksi mundur satu posisi. Itu membuat Miller maju ke urutan pertama.
Luca Marini out saat menikung tikungan 9 di lap keempat. Quartararo turun satu posisi lagi ke urutan 17 setelah disalip Maverick Vinales. Begitu juga Bagnaia, kehilangan posisinya setelah disalip Miguel Oliveira. Namun beberapa tikungan berikutnya berhasil menyalip Bezzecchi untuk merebut kembali posisi keempat.
Menyisakan lima lap lagi Johann Zarco sukses menyalip Marquez dan merebut posisi keempat. Setelah itu, Zarco seperti menjaga posisi Bagnaia dari serangan Marquez. Hingga akhirnya, Bagnaia bisa finis ketiga. Dengan hasil tersebut jarak poin Quartararo dan Bagnaia tereduksi secara signifikan menjadi tersisa dua angka saja.
Hujan lebat benar- benar terjadi saat balapan bakal digelar. Bahkan kelas Moto2 harus dihentikan di tengah jalan lantaran jarak pandang nyaris nol. Balapan dimenangi pembalap yang berada di posisi terdepan sebelum red flag, yakni Tony Arbolino.
Start yang semestinya digelar pukul 14:00 mundur menjadi pukul 15:45. Jumlah lap dikurangi dari 26 menjadi 25. Start kembali ditunda lantaran petir dan hujan belum benar-benar reda. Lima menit kemudian balapan dimulai.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman