BUENOS AIRES (RIAUPOS.CO) - Usai kalah dari Prancis (30/6/2018) dan gagal melaju ke perempatfinal, Argentina harus mulai mencari pemain baru untuk skuat timnas mereka.
Pasalnya, amunisi senior Tim Tango memutuskan pensiun usai kegagalan itu. Javier Mascherano menjadi penggawa pertama yang memutuskan tak lagi membela
La Albiceleste.
Dia mengkahiri karier internasionalnya usai mencatat 147
caps untuk Argentina. Langkah sang pemain 34 tahun itu diikuti gelandang Lucas Biglia.
"Secara pribadi, bagi saya, ini (bermain bagi timnas, red) sudah berakhir. Mulai sekarang, saya hanya salah satu dari pendukung Argentina," katanya kepada Deport TV.
"Ini waktu yang tepat bagi saya untuk mundur. Sudah saatnya bagi generasi baru dengan talenta besar mengambil alih peran kami," sebut Biglia.
Adapun langkah keduanya sangat mungkin bakal diikuti beberapa pemain Argentina lainnya. Pasalnya, dari 23 penggawa La Albiceleste yang dibawa ke Rusia, usia 15 pemain di antaranya sudah menginjak kepala tiga.
Saat ini, yang paling kuat untuk mengikuti jejak Mascherano dan Biglia menurut prediksi ialah Lionel Messi. Sinyal itu sangat mungkin terjadi karena beberapa hari sebelum
kick-off Piala Dunia 2018, Messi sudah mengisyaratkan kalau dia akan gantung sepatu dari timnas bila hasil yang diperoleh Argentina di Rusia tidak maksimal.
Hasil yang diraih Argentina saat ini nyatanya lebih buruk ketimbang empat tahun silam. Di samping itu, dia pun frustrasi karena keok di tiga final berturut-turut dalam tiga tahun, yakni Piala Dunia 2014, Copa America 2015, dan Copa America Centenario 2016.
Akan tetapi, Mascherano berharap Messi tetap menjadi bagian Tim Tango. Dia menyebut, kehadiran Messi masih dibutuhkan skuad masa depan Argentina, terutama jelang Piala Dunia 2022 di Qatar.
"Tidak ada pemain timnas yang merasakan tekanan sehebat saat menjadi pemain Argentina. Messi harus tetap tenang dengan berlibur bersama keluarga. Sebab, ketika hari di mana Messi pensiun, maka kami akan merasakan betapa hebatnya dia," tuturnya.
Diego Maradona, sang legenda Argentina, juga menyampaikan dukungan yang sama. Dia pun ikut menyindir buruknya permainan Tango.
"Kami lebih mirip datang ke bioskop ketimbang ke lapangan. Sebab, kami datang hanya untuk melihat jalan cerita kematian yang diumumkan," katanya, seperti dikutip
Metro.
"Prancis mengurung Messi dan lini tengah Argentina. Jadi, wajar kalau dia (Messi) tak bisa berbuat apa-apa. Tanpa Messi, Argentina tak ubahnya seperti tim lain," cetusnya. (io/bas)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama