PBSI Tinjau Kontrak Individu

Olahraga | Kamis, 02 Januari 2014 - 09:13 WIB

JAKARTA (RP) - PP PBSI menilik kembali kontrak individu para pemain pelatnas. Setelah tahun lalu cukup sukses untuk 83 pemain dan pelatih, tahun ini diupayakan kontrak individu kembali ada dan bisa menaikkan motivasi pemain.

Tahun lalu, ada beberapa pemain dengan kontrak lebih dari Rp1 miliar. Sebut saja ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir atau tunggal putra Simon Santoso. Tahun ini, bisa saja pasangan putra Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan menembus angka yang sama.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Wakil Sekretaris Jendral PP PBSI Ahmad Budiarjo menuturkan kontrak individu yang mulai diterapkan tahun lalu cukup sukses. Para pemain yang bertanggung jawab langsung ke sponsor lebih memiliki beban moral karena ada ikatan langsung.

“Karena berdampak langsung kepada prestasi, kami akan melanjutkan sistem kontrak individu ini. Dan para sponsor sudah semangat. Durasi kontrak juga akan dicek ulang,” kata Budi, sapaan Ahmad Budiarjo.

Dari hasil pengecekan sementara, beberapa pemain ada yang memiliki ikatan dua tahun. Akan tetapi ada juga yang hanya setahun.  

Khusus untuk para pemain yang keluar pelatnas sebanyak 21 orang juga mengalami kebijakan khusus. Sebab dari mereka ini, ada yang memiliki kontrak dengan sponsor selama dua tahun.

“Jadi satu tahun pertama akan dibayar penuh sesuai kontrak. Tahun kedua menyesuaikan dengan sponsor. Kami dari PP PBSI akan membantu pembicaraan penyelesaian kontrak tersebut,” ucap Budi lagi.

Nah, Budi sendiri tak menyangkal kalau beberapa pemain akan bisa menerima kontrak yang lebih besar di tahun keduanya. Hal itu menyesuaikan prestasi pemain tahun lalu.

Di sisi lain, Kabidbinpres PP PBSI Rexy Mainaky berkata klasifikasi pemain prestasi dan potensi akan berpengaruh kepada perlakuan kepada pemain bersangkutan. Meski tak mau membeber jelas, Rexy menggaransi perbedaan perlakuan akan melecut semangat pemain potensi untuk naik kasta.

“Pasti  akan beda prestasi dengan potensi, karena jelas tuntutannya juga berbeda. Yang pasti nutrisi dari pemain prestasi ini akan lebih bagus dari potensi. Dari segi kontrak dengan sponsor kan juga beda,” tutur Rexy.(dra/das)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook