PEKANBARU (RP) -  Mundari Karya yang terpilih sebagai Ketua Umum Asosiasi Pemain Sepakbola Nasional Indonesia (APSNI) berharap adanya kejelasan tentang nasib dunia sepakbola di Indonesia pada 2012 ini.

Sebagai pelatih  PSPS, Mundari juga mengharapkan agar keuangan klub yang ditukanginya saat ini juga mendapat kejelasan.

“Kami tidak pernah masuk ke ranah pendanaan sebuah klub. Namun kami memang menerima banyak keluhan tentang itu, dan APSNI justru memberikan penjelasan tentang bagaimana saat ini seluruh klub yang berkompetisi memang mengalami permasalahan serupa,” ceritanya kepada Riau Pos, Ahad (1/1) kemarin.

Karena memang banyak mendengar pengaduan terkait permasalahan gaji pemain yang hampir terjadi di seluruh klub tanah air, maka Mundari berharap agar pada 2012 ini, PSSI sendiri dapat lebih memberikan kejelasan terkait segala sesuatunya dalam menjalankan kompetisi.

Mundari yang terpilih secara aklamasi menjadi ketua APSNI dalam kongres di Jakarta, 21 Desember lalu berharap agar tim-tim di Indonesia dapat mencari donatur dan sponsor yang bisa memberikan bantuan tidak hanya finansial dan juga moril sebagai penyemangat dan pemersatu segala lapisan masyarakat.

“Sepakbola itu universal, dan sedapat mungkin harus menjadi milik seluruh lapisan masyarakat,” singkatnya.

Dilanjutkannya, terkait PSPS sejauh ia ini masih memahami keadaan klub dan tetap akan memberikan kontribusi terbaik yang dimiliki bersama seluruh pemain. 

“Sesuatu yang harus direalisasikan oleh sebuah klub tentu harus dilaksanakan dan hingga kini kami masih memahami kondisi klub,” paparnya.

APSNI, merupakan salah satu asosiasi sepakbola tanah air khusus untuk pemain sesuai dengan statuta FIFA, dimana sebuah negara yang bernaung dibawah FIFA, organisasi sepakbolanya harus memiliki lima asosiasi, yakni meliputi pemain, pelatih, wasit, sepakbola wanita, dan futsal.(egp)