Ramai-Ramai Ingin Hadang Juventus

Olahraga | Kamis, 01 Agustus 2019 - 11:53 WIB

Ramai-Ramai Ingin Hadang Juventus
KREATIF: Seorang pendukung Juventus di Korea Selatan memakai topeng Cristiano Ronaldo.(JUNG YEON-JE/AFP)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Cukup musim lalu Juventus dibiarkan memastikan scudetto ke-35 ketika Serie A masih menyisakan lima giornata. Itu rekor tercepat Juve “membunuh” persaingan Serie A setelah mentas dari Serie B 2007–2008. Musim ini, klub berjuluk Si Nyonya Tua itu menjadi bidikan utama rival-rivalnya.

Apalagi begitu Serie A merilis jadwal resmi musim 2019 – 2020 di Milan, kemarin WIB (30/7). Giorgio Chiellini dkk bahkan langsung dihadapkan Si Pengganggu dari Selatan, Napoli, sudah sejak giornata kedua (1/9). Grande partita paling dini di antara kedua klub ini sejak kali pertama bersaing di top three Serie A tujuh musim terakhir.


Itu sekaligus mempercepat reuni allenatore Juve Maurizio Sarri dengan klub asuhannya itu. ”Ini akan jadi awal musim yang sulit,” kata Wakil Presiden Juve Pavel Nedved, seperti dikutip dari situs resmi klub. ”Klub-klub sudah lebih kuat, dan kami bisa mendapatkan masalah,” lanjut Nedved.

Fakta, Napoli bersama Inter Milan dan AS Roma termasuk klub yang aktif berbelanja di bursa transfer musim panas.

Napoli menambahi kekuatan defense-nya dengan Kostas Manolas, Inter dengan peremajaan Italia di tangan Antonio Conte, begitu pula Roma yang mengawali era baru pasca ditinggal muka-muka lawasnya seperti Daniele De Rossi, Stephan El Shaarawy, dan Manolas. ”Mereka akan membuat kompetisi indah musim ini,” ucapnya.

Legenda Juve itu percaya kalau Sarri siap memikul ekspektasi tinggi di Juve. Meski, Sarri cuma sekali memberi kemenangan bagi Juve pada pramusim kali ini. ”Dia (Sarri) punya metode yang berbeda dari (Massimiliano) Allegri, tetapi sekarang masih dini. Dia baru beberapa sesi latihan, kinerja teknisnya belum terlihat,” katanya.

Conte juga takkan lama-lama menanti reuni dengan eks klubnya Juve. Derby d’Italia sudah hadir pada giornata ketujuh, pada 6 Oktober. ”Juve masih favorit merebut scudetto. Musim ini, saya datang sebagai penantang. Kami tak mau sekadar berada di belakang Juve,” ucap pelatih terbaik Serie A 2011 – 2012, 2012 -2 013, dan 2013 – 2014 tersebut, kepada PPTV.

AS Roma pun tak mau mengulang pengalaman pada giornata-giornata akhir saat musim 2017 – 2018. Il Lupi, julukan Roma, kala itu membiarkan Juve berpesta merayakan scudetto di Olimpico. Itu terjadi pada giornata 37. Nah, musim ini Roma dan Juve berduel di giornata 38. ”Itu akan jadi duel yang menentukan,” ucap pelatih anyar Roma Paulo Fonseca kepada Roma TV.

Tidak hanya sesama klub enam besar, klub-klub papan juga berusaha keras untuk mengalahkan Juve. Gialloblu, julukan Parma, yang jadi penghalang pertama juara bertahan di Ennio Tardini, pada 25 Agustus.

Ingat, 3 Februari lalu, Parma jadi klub Serie A pertama yang sukses menjebol gawang Juve tiga kali di Allianz Stadium, Turin. Parma meredam Juve 3-3. ”Kami yakin, laga pertama takkan seperti laga-laga setelahnya dan kami ingin menyulitkan Juve,” kata Roberto D’Aversa, pelatih Parma, kepada Parma TV.

Musim lalu, Parma melawan Juve pada giornata ketiga.(jpg)

Editor: Edwir









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook