Klub Tetap Tak Beri Izin

Olahraga | Rabu, 01 Agustus 2012 - 08:05 WIB

JAKARTA (RP) - Klub-klub ISL bergeming. Mereka menyatakan tetap tidak memberi ijin kepada pemainnya untuk bergabung dengan timnas.

"Saat ini masih dalam rekonsiliasi dan kami masih menunggu arahan dari Joint Committee (JC). Makanya pemain belum kami izinkan untuk bergabung bersama timnas PSSI Djohar Arifin. Namun jika mereka tetap datang ya itu bagian dari pembangkangan," kata Hendri Zainuddin, Direktur Teknik PT Sriwijaya Optimis Mandiri yang membawahi Sriwijaya FC.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Hendri mengungkapkan, sebelum berangkat latihan Ponaryo Astaman sempat menelepon minta izin namun dia tetap tidak mengizinkan. Sementara, Firman tidak memberikan kabar.

"Kami terus melakukan koordinasi dengan PT Liga Indonesia dan Pak La Nyalla (Mattalitti) terkait keputusan Ponaryo dan Firman. Yang pasti, keduanya tidak patuh dengan instruksi klub. Tentu akan ada sanksi untuk mereka. Kita lihat, jika tanggal 4 tetap main, maka sanksi pasti akan kami berikan," sambungnya.

CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono menyikapi bergabungnya beberapa pemain ISL itu ke timnas dengan santai.  "Kami buat ringan saja, Karena pemain sampai last minute dialog dengan saya minta pendapat," ungkap Joko. Menurut pria asal Ngawi ini, setelah dialog PT Liga tidak pernah memberikan izin kepada Bambang Pamungkas dan kawan-kawan  untuk bergabung dengan timnas.

Joko menyatakan, dalam situasi seperti ini yang dibutuhkan adalah empati dan pemahaman satu sama lain. "Tapi kalau pemain putuskan lain tentu klub yang akan mengambil sikap karena itu kewenagan mereka. Saya menganggap para pemain itu sudah dewasa dan punya kecakapan untuk membuat pertimbangan," sambungnya.

Dia menyatakan PT Liga tidak akan pernah menghalangi pemain jika situasinya normal. "Tadi saya bilang  kepada Bepe (Bambang Pamungkas ) dkk bahwa kami tidak pernah halangi pemain untuk gabung  ke timnas jika kondisinya normal. Dalam situasi seperti ini mestinya pemain dan klub harus timbang rasa. Harus saling pahami situasinya," beber Joko Driyono. (ali)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook