TENAGA KERJA

Tolak TKA Cina, Masa Bentrok dengan Aparat, Jurnalis Dihalangi Meliput

Olahraga | Rabu, 01 Juli 2020 - 03:10 WIB

Tolak TKA Cina, Masa Bentrok dengan Aparat, Jurnalis Dihalangi Meliput
Massa demo menolak TKA Cina di Kendari akhirnya bentrok dengan aparat keamanan. (ANTARA/POJOK SATU)

KENDARI (RIAUPOS.CO) - Bentrokan antara massa dari berbagai organisasi dan kampus di Kendari, Sulawesi Tenggara dengan pihak keamanan, akhirnya  tak bisa dihindari.

Massa yang sedari pagi berdemonstrasi menolak kedatangan tenaga kerja asing (TKA) Cina, di persimpangan Bandara Desa Ambaipua, Kecamatan Ranomeeto, Konawe Selatan, terlihat tak takut dengan gabungan TNI Polri.


Bentrok pecah sekitar pukul 21.50 WITA. Massa yang membakar ban dan memblokade jalan menuju Bandara Haluoleo dihambur aparat dengan menggunakan water canon. Akibatnya, pengeras suara yang digunakan demonstran tidak bisa berfungsi dengan baik.

Massa kemudian membalas dengan melemparkan kayu dan batu. Hingga saat ini, polisi terus memaksa massa untuk mundur dan menjauh dari persimpangan Bandara Haluoleo, Kendari.

TKA Cina gelombang kedua dijadwalkan tiba di Bandara Haluoleo malam ini. Ribuan aparat gabungan dari TNI, Polri, dan Satpol PP mengamankan bandara.

Bandara dijaga ketat oleh personel dari TNI AU. Saat kedatangan 156 TKA pada gelombang pertama, 23 Juni lalu, jurnalis bisa masuk area Bandara Haluoleo setelah mengikuti rombongan Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Shaleh.

Pada gelombang kedua ini, Ketua DPRD Sultra tidak lagi melakukan inspeksi mendadak (sidak). Wartawan pun tak diberi akses oleh TNI untuk masuk liputan.

Komandan Pangkalan Udara (Lanud) Haluoleo Kendari Kolonel Pnb Muzafar menyatakan, untuk sementara Bandara Haluoleo ditutup.

"Maaf mas sementara kami tutup dulu Ksatrian kami.. mohon pengertiannya yah Mas," kata Danlanud lewat pesan WhatsApp, seperti dikutip CNN.

Muzafar tidak menjelaskan alasan penutupan akses ke Bandara untuk jurnalis jelang kedatangan TKA Cina.

"Bukan juga sih (terkait TKA Cina, red). Kami lagi ada latihan di Ksatrian," tuturnya.

TNI-Polri Disiagakan

Sebelumnya, sebanyak seribu aparat gabungan dikerahkan untuk pengamanan kedatangan TKA Cina gelombang kedua di Provinsi Sulawesi Tenggara, Selasa (30/6).

Kepala Biro Operasi (Karo Ops) Polda Sultra Kombes Pol Budi Wasono menyatakan aparat gabungan itu terdiri dari TNI, Polri dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

"Pagi sudah lakukan pagelaran personel terkait kedatangan tenaga kerja asing gelombang kedua ini," kata Budi Wasono kepada jurnalis di Kendari.

Aparat gabungan ini, sebut dia, ditempatkan di beberapa titik yang menjadi lokasi demonstrasi. Misalnya, di Kantor Imigrasi Kelas IA Kendari, simpang empat Kecamatan Ranomeeto, Tugu Adi Bahasa dan persimpangan Bandara Haluoleo Kendari Desa Ambaipua Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan.

"Anggota juga mobiling di dalam Kota Kendari," jelasnya.

Menurut Budi, tak masalah pihaknya mengerahkan aparat yang begitu besar dalam mengamankan kedatangan TKA Cina ini.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook