Riau Pos Online-Kontingen Indonesia keluar sebagai juara umum di Turnamen Internasional Best Of The Best I, yang berlangsung di Gedung Olahraga Amongrogo, Yokyakarta 28-30 Juni 2013.
Dengan demikian, kontingen Indonesia yang diwakili dari hasil Seleksi Kejurwil Se-Indonesia, berhak memboyong Piala bergilir Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Kepastian juara umum bagi kontingen Indonesia, setelah tampil sebagai pengumpul medali terbanyak dengan merebut 76 keping medali emas, 84 perak dan 131 perunggu.
Turnamen Internasional Best Of The Best UTI Pro mempertandingkan dua kategori Poomsae dan Kyurugi. Sebanyak 22 Negara ikut ambil bagian dalam iven tersebut di antaranya Korea Selatan, Australia, Jepang, Amerika Serikat, Malaysia, Singapura, Luxemburg, dan tuan rumah Indonesia. Selaku tuan rumah Indonesia menurunkan 300 taekwondoin yang terjaring melalui Kejurwil se Indonesia.
Menpora Roy Suryo mendukung penuh upaya yang dilakukan Universal Taekwondo Indonesia Profesional (UTI) Pro untuk berkarya melahirkan para atlet Taekowondo berprestasi.
”Tidak boleh ada pihak-pihak yang berupaya merintangi dan membeda-bedakan antara atlet binaan UTI Pro dengan yang lain,” tegas Menpora Roy Suryo ketika menutup resmi Turnamen Internasional Pertama Best Of The Best I di Gedung Olahraga Amongrogo, Ahad (30/6).
Menurut Menpora Roy Suryo, pihaknya tidak ingin mengumbar janji, namun ia yakin dan percaya dalam waktu dekat ini tidak ada lagi perbedaan-perbedaan di tubuh Organisasi Taekwondo Indonesia.
”Atlet Taekwondo UTI Pro jangan berkecil hati kalau saat ini masih ada hambatan beri kita waktu untuk menyelesaikan, dan saya yakin permasalahan ini bisa diselesaikan seperti halnya kasus yang terjadi di tubuh organisasi PSSI,” ujar Roy Suryo.
Dikatakan, sudah seyogyanya tidak ada lagi pertentangan antara UTI Pro dan PB TI karena sama-sama berjuang untuk kemajuan olahraga beladiri Taekwondo.”PB TI juga harus mendengar apa yang sudah dilakukaan oleh UTI Pro,” kata Roy Suryo.
Pada bagian lain Menpora mengatakan, pihaknya terus memantau melalui media massa , tentang keberadaan UTI Pro sebagai Organisasi Taekwondo yang berpayung di bawah Badan Olahraga Profesional Indonesia, BOPI. ”Saya mengetahui dari media ketika atlet Taekowondo UTI Pro berhasil membawa pulang 3 emas 5 perak dan 13 perunggu pada kejuaraan Pra Sea Games di Nay Pyi Taw Myanmar bulan Mei lalu, dan ini suatu prestasi yang sangat membanggakan,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Menpora Roy Suryo juga mengucapkan rasa terima kasih kepada UTI Pro yang telah mendatangkan atlet dari 22 negara ke Kota Yogyakarta pada iven Turnamen Best Of The Best . ”Mudah-mudahan kegiatan ini bisa terus dilaksanakan secara berkesinambungan dua tahun sekali, dan kami dari Kemenpora siap mendukung penyelenggaraan ini,” kata Menpora Roy Suryo.
Di akhir sambutannya Menpora juga menyatakan rasa kagum bangga atas filosofi yang dijadikan sebagai dasar pijakan UTI Pro yang digagas Pembina UTI Pro Grand Master Lioe Nam Khiong. “Matahari Indah tak terhingga. Disayangkan hanya di hari senja. Matahari senja masih menyinari keindahan di muka bumi. Seharusnya kita dapat berbuat baik bagi semua,” kata Menpora yang disambut standing applaus penonton yang memadati GOR Amongrogo, Yogyakarta.
Senada dengan Menpora, Wakil Ketua Umum PB TI Mayjen TNI Ibrahim Saleh yang hadir pada Pembukaan Sabtu (29/6) berharap agar PB TI dan UTI Pro untuk saling bersinergi
demi membangun Taekwondo Indonesia . ”Ini kan cukup bagus tujuannya untuk meningkatkan prestasi Taekwondo Indonesia,” kata Jenderal berbintang dua ini.(yud)