MADRID (RIAUPOS.CO) - Pada Kamis (31/5/2018) kemarin atau hanya berselang lima hari usai menjuarai Liga Champions untuk yang ketiga kalinya, Zinedine Zidane mengkahiri "kemesraannya" dengan Real Madrid.
Pria kebangsaan Prancis itu, secara prestasi, memang sulit untuk disamai oleh pelatih manapun. Akan tetapi, ternyata bukan itu yang menjadi kebanggaannya selama melatih Madrid.
Justru, legenda sepakbola itu sangat terkesan dengan gelar juara La Liga yang pernah diraihnya musim 2016-2017 silam.
"Memenangkan kompetisi La Liga merupakan momen terbaik. Lalu yang paling buruk? Mungkin saat tersisih dari Copa del Rey usai kalah melawan Leganes di awal musim ini," tuturnya.
Madrid di bawah kepelatihan Zidane berhasil mendapatkan satu trofi La Liga, tiga trofi Liga Champions, dua Piala Super Eropa, dua Piala Dunia Antar Klub, dan satu Piala Super Spanyol.
Harapan sang pelatih, Madrid ke depannya akan terus konsisten menuai prestasi.
"Para pemain dan manajemen klub sudah memahami keputusan saya. Tim ini butuh cara kerja yang berbeda. Real Madrid sudah memberikan segalanya untuk saya. Selamanya saya akan selalu merasa dekat dengan klub ini," tuntasnya. (bep)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama
