PADANG (RP) - Kasus hilangnya rombongan napak tilas yang dipimpin Ketua DPRD Kabupaten Solok Syafri Datuak Siri Marajo tidak kunjung tuntas.
Setelah ditemukan pada Rabu (29/5) petang di hutan perbatasan Padang-Solok oleh masyarakat Koto Sani yang melakukan pencarian, rombongan penyelamat yang telah bergabung dengan 21 orang yang akan dievakuasi ke Pasa Lalang, Kuranji tersebut, hingga pukul 17.30 WIB, Kamis (30/5), tidak diketahui keberadaannya. Rombongan tersebut diperkirakan hilang kontak di Sekitar Bukit Simpang Kumayan.
Rombongan yang direncanakan akan sampai pada pukul 14.00 WIB kemarin ke posko yang telah didirikan di Pasa Lalang, Belimbing tidak kunjung menampakkan batang hidungnya.
Sementara tim gabungan penyelamat yang telah dikerahkan dari dua Posko yaitu dari Aia Dingin dan Pasa Lalang yang telah bergerak semenjak Rabu (29/5) juga tidak kunjung menemukan rombongan Ketua DPRD tersebut dan masyarakat Koto Sani yang melakukan pencarian.
‘’Sekarang jumlah rombongan tersebut menjadi 42 orang, karena telah bergabung dengan masyarakat Koto Sani yang melakukan evakuasi, namun kita hilang kontak dengan rombongan tersebut, dan sampai sore ini keberadaannya pastinya belum diketahui,’’ ujar pemegang komando tertinggi gabungan tim penyelamat, Kepala BPBPKD Kota Padang Budhi Erwanto kemarin petang.‘’Kita hilang kontak dengan mereka sekitar 5 jam,’’ tambah Budhi.
Budhi mengatakan, hingga kini tim gabungan penyelamat yang terdiri dari TNI, Brimob, Basarnas, PMI, Sekber, Masyarakat, dan BPBPKD Padang serta BPBD Solok, Padang Panjang sendiri belum bertemu dengan rombongan tersebut di pebukitan.
‘’Kita kesulitan berkomunikasi dengan rombongan, karena mereka tidak menggunakan HT, dan GPS. Kita berkomunikasi dengan mereka dengan menggunakan telepon genggam milik salah seorang rombongan,’’ ujarnya.
Budhi mengatakan, walaupun bisa berkomunikasi dengan rombongan tersebut, namun komunikasi tim penyelamat yang berada di posko tidak mulus, karena nomor kontak rombongan tersebut sangat sulit dihubungi akibat jaringan yang terputus karena rombongan berada jauh di hutan dan pebukitan.‘’Terakhir kita kontak dengan mereka sekitar pukul 12.00 WIB, setelah kita kehilangan kontak hingga sore,’’ ujar Budhi.
Sekitar pukul 20.00 WIB, informasi yang diterima RPG dari Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Daerah (BPBPKD) Kota Padang, 42 rombongan yang terdiri dari 21 rombongan napak tilas yang hilang termasuk Ketua DPRD Kabupaten Solok dan masyarakat Koto Sani, berada di sekitar Pebukitan Padang Janih, arah Batubusuak hal itu diketahui setelah tim penyelamat tersambung dengan kontak telepon rombongan.
Rombongan tersebut direncanakan akan turun di Batubusuak Padang dengan menyisiri anak sungai. ‘’Kita telah dirikan posko di Batubusuak, karena kuat dugaan rombongan tersebut akan turun di Kampung Batubuasuk,’’ terang Budhi.
Budhi memperkirakan rombongan Ketua DPRD Solok itu akan sampai di Kawasan Batubusuak pada pagi hari, jika rombongan beristirahat pada malam harinya. Namun jika rombongan terus melakukan perjalanan dipastikan mereka akan masuk di kawasan Batubusuk Pada tengah malam.‘’Informasi yang kita terima mereka semua dalam kondisi sehat, sedangkan yang 6 orang cedera sudah pulih,’’ ujar Budhi.
Budhi mengatakan, dari kontak telepon tersebut, bekal atau logistik 21 rombongan hampir habis, walaupun saat akan berangkat menyisiri jalur yang dilalui oleh rombongan, penyelamat yang naik dari Koto sani, telah dibekali logistik lengkap, namun logistik tersebut diduga tidak cukup nantinya digunakan untuk 21 orang rombongan yang hilang saat ditemukan.‘’Hingga kini mereka ini belum bergabung dengan tim penyelemat yang telah dikerahkan dari Pasa Lalang dan Anak Aia Kototangah,’’ ujarnya.
Namun, kata Budhi seluruh tim gabungan masih terus melakukan pencarian dan masih menyusuri hutan untuk bertemu rombongan. Ketika ditanyakan, kenapa setelah ditemukan oleh penyelamat, kenapa tidak dibawa balik memutar arah ke Solok? Budhi mengatakan, hal itu telah disepakati sebelumnya oleh pihak penyelamat dan Bupati Solok, agar jika ditemukan para korban dibawa turun ke Padang di Kampung Pasa Lalang.
Sementara itu, 3 orang rombongan penyelamat yang naik dari Koto Sani yang telah bergabung dengan rombongan Ketua DPRD terpaksa turun gunung dan meninggalkan rombongan Ketua DPRD. Tiga anggota penyelamat dari Koto Sani tersebut masing-masingnya bernama Jeki, pelajar SMP, Emi seorang mahasiswa dan Welly.
Mereka meninggalkan rombongan dan menuju perkampungan, karena rombongan Ketua DPRD dan lainnya kehabisan bekal di atas bukit. Budhi mengatakan, ketiganya turun dan sampai di perkampungan sekitar pukul 18.00 WIB.‘’Kita akan berangkat malam ini (malam tadi, red) juga dan membawa ketiganya sebagai penunjuk arah, agar rombongan bisa segera ditemukan,’’ujar Budhi.(ade)