PADANG (RP) - Tingginya intensitas hujan yang mengguyur hampir seluruh wilayah Sumatera Barat (Sumbar) menimbulkan terjadinya longsor yang menghempaskan pohon kayu seukuran dua pelukan orang dewasa di kawasan Singgalang Kariang, Kecamatan X Koto Kabupaten Tanahdatar, Ahad (29/12) sekitar pukul 03.30 WIB.
Pohon yang terseret longsoran pada dini hari itu, persis menghalangi akses lalu lintas dari ke dua arah Padang-Bukittinggi.
Sehingga antrean kendaraan roda empat dan dua yang terjebak karena tidak dapat dilalui sema sekali, mencapai panjang sekitar 10 Km timbal balik.
Kondisi ini diakibatkan karena tidak adanya laporan kepada pihak terkait, hingga adanya personel piket siaga Pusdalop BPBD Padangpanjang yang sedang berpatroli ke arah lokasi bencana.
Kejadian yang baru diketahui anggota Pusdalop BPBD Padangpanjang, Mulza Antoni sekitar 04.30 WIB kemudian diteruskan pada Posko Siaga Bencana di Pusdalop dan langsung menuju tempat kejadian.
Menyisiri antrean kendaraan yang telah mencapai kawasan Bukit Berbungga Cubadak Bungkuk dari arah Padangpanjang, personel Pusdalops Padangpanjang menggunakan mobil operasional baru sampai di tempat kejadi sekitar pukul 05.00 WIB dan langsung melakukan upaya pemangkasan batang pohon menggunakan tiga unit mesin Chainsaw.
Salah seorang pengendara, Arman (37), yang ikut terjebak bersama keluarganya sejak pukul 04.00 WIB mengaku tidak mengetahui secara pasti kapan longsor itu terjadi.
Namun dirinya yang sudah cukup lelah mengemudi sejak dari Bangkinang menuju Kota Padang itu mengaku memilih bertahan dan tidak ikut memutar seperti pengendara lainnya.
‘’Saat saya sampai di lokasi ini, sudah cukup banyak kendaraan yang antre. Setelah saya cari tahu, ternyata di depan terdapat satu batang pohon berukuran besar yang menutupi badan jalan sehingga tidak bisa dilalui. Karena kondisi sudah lelah, saya berpikir lebih baik istirahat saja di sini sampai ada petugas datang,’’ ujar Arman yang tidak ikut sejumlah kendaraan memutar melalui jalur Malalak atau lainnya untuk menuju Padang.
Wakil Komandan Kompi (Wadanki) TRC Pusdalop BPBD Padangpanjang, Jhoni Aldo setelah beberapa saat kemudian sampai di tempat kejadian mengatakan, pihaknya tengah berusaha memperkecil material batang pohon untuk memudahkan proses evakuasi.
Jhoni mengaku pihaknya cukup kesulitan mengingat peralatan yang digunakan berupa mesin chainsaw kecil, tidak dapat dimaksimalkan dengan ukuran kayu yang sangat besar itu.
Sekitar pukul 07.00 WIB, hasil penggergajian tim Pusdalop masih menyisakan bongkahan urat kayu yang hampir tiga pelukan orang dewasa.
Bertepatan dengan telah didatangkannya mobil derek dari Polres Padangpanjang dan satu unit eskavator, pangkal pohon baru dapat digulingkan ke dasar jurang sisi kiri arah Padangpanjang.
Sebelum kedatangan eskavator, upaya derek menggunakan mobil derek Polres sempat dilakukan namun tidak berhasil.
‘’Sebelum alat berat datang, kami bersama satuan dari kepolisian Polres Padangpanjang berupaya menderek menggunakan mobil. Namun tidak berhasil karena saking besarnya bagian pangkal pohon yang tidak bisa diperkecil lagi menggunakan mesin Sinsaw. Bahkan rantai derek Polres sempat putus karena tidak kuat menahan beban,’’ tutur Jhoni.
Kanit Laka Lantas Polres Padangpanjang yang juga berada di lokasi pada pagi itu, Ipda Yaddi P Lubis menyebutkan pihaknya bersama tim Pusdalop berupaya mengatasi hambatan akses lalu lintas.
Namun karena begitu besarnya kayu yang memutuskan dua arah lalu lintas tersebut, upaya baru dapat dituntaskan setelah ada bantuan uni eskavator.
Material longsor hanya satu pohon besar dan beberapa ranting pohon serta sedikit bebatuan kecil dan tanah. Namun karena sulitnya mengatasi satu pohon besar itu, mengakibatkan arus lalu lintas terhenti total sehingga menimbulkan antrean cukup panjang.
‘’Sekitar pukul 08.30 WIB, jalur sudah kembali normal meski masih macet yang juga difaktori kondisi jalan di Singgalang Kariang tidak maksimal untuk menampung kepadatan kendaraan pagi ini (kemarin, red) ‘’ tutur Yaddi.
Sementara Kapolres Padangpanjang, AKBP Djoni Hendra ketika dikonfirmasi terpisah membenarkan telah terjadi kemacetan panjang akibat jalur lalu lintas yang terputus total sejak 04.00 WIB-08.30 WIB.
Mengingat kondisi cuaca yang dibarengi intensitas curah hujan cukup tinggi, Djoni menghimbau pengendara untuk meningkatkan kewaspadaan.
Terutama di sepanjang kawasan Lembah Anai yang rawan terhadap pontensi bencana longsor, mengajak pengguna jalan untuk mematuhi marka dan memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan siap jalan.
Karena ketidaktertiban berkendara, disebutkan dapat memicu terjadinya kemacetan dan penumpukan kendaraan.
Jika sampai terjadi kemacetan dan stag di kawasan rawan seperti sepanjang kawasan Lembah Anai, khususnya Singgalang Kariang, akan sangat berisiko tinggi. Sebab dalam keadaan musim hujan seperti sekarang ini, potensi longsor sangat tinggi.
‘’Bukannya kita menginginkan hal itu, namun ini perlu menjadi perhatian bersama,’’ ajak Djoni ketika dihubungi melalui selulernya.
Imbauan itu disampaikannya, mengingat titik longsor yang persis berada pada kondisi jalang sempit dan tikungan menanjak itu, masih mengundang bahaya.
Pasalnya di puncak tebing bekas longsoran masih terdapat satu batang pohon yang telah tumbang, tampak sangat membahayakan dan kapan saja bisa jatuh jika terus didera hujan.
Satu pohon lagi berukuran lebih kurang sama dengan yang telah jatuh, masih sangat membahayakan bagi pengguna jalan. Ini yang harus diwaspadai, jika sampai terjadi kemacetan di kawasan tersebut.
Petugas Satlantas yang selalu disiagakan pada Pos Lembah Anai, sudah diwanti-wanti untuk mengatasi terjadinya kemacetan. (wrd/rpg)