Bentrok Warga Pecah Lagi di Lampung, 6 Tewas

Nasional | Selasa, 30 Oktober 2012 - 06:14 WIB

WAYPANJI (RP) - Bentrok massa kembali pecah di Lampung Selatan (Lamsel). Puluhan ribu massa menyerang Desa Balinuraga dan Desa Desa Sidoreno, Kecamatan Way Panji, Lamsel, Senin (29/10) sekitar pukul 15.20 WIB. Enam orang tewas pada hari kedua insiden berdarah itu.

Tragisnya, dua orang tewas dengan kepala terputus. Selain itu, puluhan rumah juga ludes terbakar. Bahkan, mobil patroli Dit Shabara Polda Lampung juga ikut di bakar massa.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Bukan itu saja, dua orang juga luka-luka akibat kejadian itu. Mereka adalah Adi (30), warga Bandar Dalam, Sidomulyo. Ia mengalami luka bacok pada kaki sebelah kiri hingga menyababkan urat nadi terputus, kemudian Izal (35) warga Negeri Pandan, Kalianda.

Ia mengalami luka robek pada bagian kepala. Keduanya saat ini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bob Bazar, Kalianda.

Berdasarkan informasi yang dihimpun JPNN, sebelum bentrok pecah, massa sempat berkumpul di lapangan Dusun Waringin Harjo, Desa Agom, Kecamatan Kalianda, sekitar pukul 10.00 WIB.

Massa bekumpul di sana hingga pukul 13.00 WIB. Dengan membawa berbagai jenis senjata tajam (sajam), mulai dari celurit, bambu runcing, pedang dan golok, massa kemudian bergerak maju ke arah Desa Balinuraga.

Namun, sekitar pukul 13.40 WIB, massa tertahan di Desa Patok, Kecamatan Waypanji oleh puluhan personel anggota Polisi.

Namun itu tidak berlangsung lama. Hanya sekitar 15 menit dan massa kembali bergerak. Namun, sekitar pukul 14.45 WIB, massa kembali tertahan di perbatasan antara Desa Sidoharjo dan Sidoreno oleh ratusan personel gabungan Dalmas (pengendali massa) dan Brimob.

Di sana, massa sempat bersitegang dengan aparat. Bahkan, gabungan personel Polri yang langsung dipimpin Kapolres Lamsel, AKBP Tatar Nugroho sempat melepaskan gas air mata untuk menghadang massa.

Massa yang sudah bertekad bulat menyerang Desa Balinuraga terus bergerak maju. Mereka kemudian berpencar dan menerobos masuk ke Desa Sidoreno dan Balinuraga melalui pematang sawah dan jalan-jalan sempit di desa itu.

Aparat Kepolisian dan TNI tidak dapat berbuat banyak menghadang massa. Karena jumlah massa yang mencapai puluhan ribu.

Sementara, sekitar seribuan massa juga sudah siap siaga di Desa Sidoreno dan Balinuraga dengan membawa berbagai jenis sajam.

Melihat desanya sudah dimasuki massa, mereka menyambutnya dengan senjata. Sehingga, bentrok pun tidak dapat terelakkan.

Perang pun mulai terjadi d isekitaran pematang sawah. Selain saling hantam, massa juga merusak rumah dan membakar rumah warga dengan melemparinya dengan bom ikan.

Penyerangan yang hanya berlangsung sekitar satu setengah jam itu mengakibatkan Desa Sidoreno dan Balinuraga luluh lantak. Korban berjatuhan dan ratusan rumah terbakar.

Kapolres Lamsel, AKBP Tatar Nugroho saat dikonfirmasi di lokasi kejadian mengatakan, pihaknya masih mengidentifikasi korban.

‘’Belum diketahui secara pasti jumlah dan identitasnya,’’ katanya singkat. Diberitakan sebelumnya, tiga tewas dan tiga lainnya luka parah dalam bentrok yang terjadi di Desa Sidoreno, Kecamatan Way Panji, Lamsel, sekitar pukul 10.00 WIB, Ahad (28/10).

Korban tewas adalah Marhadan bin Samsunir (35), warga Dusun Jembat Besi Desa Gunung Terang Kecamatan Kalianda. Jahya bin Abdullah (30) warga Desa Jati Permai Kecamatan Kalianda dan Alwin bin Solihin (35), warga Desa Sukaraja Tajimalela Kecamatan Palas.(dur/jpnn/ila)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook