Pramugari Cantik Ini yang Suruh Penumpang Turun Lalu Terjadi Kepanikan

Nasional | Rabu, 30 Mei 2018 - 00:02 WIB

Pramugari Cantik Ini yang Suruh Penumpang Turun Lalu Terjadi Kepanikan
Pramugari Lion Air saat memberikan penjelasan tentang apa yang terjadi di dalam pesawat. (Foto: repro Youtube)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Candaan penumpang di pesawat Lion Air, Frantinus Nigiri (26) yang mengatakan ada bom memang menjadi pemicu terjadi kepanikan di dalam pesawat rute Pontianak-Jakarta itu. Namun, kepanikan ternyata diperbesar oleh andil pramugari saat menyuruh penumpang turun dari pesawat. 

Hal itu diakui sendiri oleh sang pramugari Lion Air saat dimintai keterangan. Penjelasan pramugari itu terekam dan videonya beredar di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat dua pramugari Lion Air memberikan keterangan kepada petugas. Terlihat pula Frantinus Nigiri yang dimintai keterangan oleh petugas bandara.

Pramugari Lion Air membeberkan detik-detik kepanikan penumpang di dalam kabin pesawat di Bandar Udara Internasional Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, Senin malam (28/5/2018).
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Menurut pramugari itu, para penumpang belum panik saat Frantinus Nigiri mengaku membawa bom. Kepanikan baru terjadi saat captain pilot memerintahkan pramugari untuk menyuruh penumpang turun dari pesawat. “Captain saya keluar, kemudian (mengatakan) ayo cepat, ayo cepat,” ucap pramugari cantik tersebut.

Akhirnya pramugari menyuruh para penumpang keluar tanpa menyuruh agar tetap tenang. Akibatnya, penumpang berdiri dan berdesak-desakan menuju jendela darurat. Selanjutnya, para penumpang merusak pintu jendela darurat dan loncat melalui sayap pesawat.

“Ayo bapak ibu cepat keluar, tanpa (mengatakan) tenang. Akhirnya (penumpang) di belakang berdiri, semua panik. Ada beberapa penumpang yang membuka jendela darurat,” imbuh pramugari itu di depan petugas.

Akibat insiden itu, sebanyak delapan penumpang mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke Rumah Sakit AURI Pontianak untuk mendapatkan perawatan intensif. Delapan korban yang dilarikan ke rumah sakit yakni Purnama Sari, Musanip, Dja P Ban Hin, Suwarni Nganri, S Fendi, Rusli, Fikri dan Iyan Wijaya.

Sementara Frantinus Nirigi langsung diamankan dan diperiksa secara intensif. Pria asal Wamena Papua itu kemudian ditetapkan sebagai tersangka. Ia juga di-blacklist sehingga tidak bisa lagi naik pesawat Lion Air seumur hidup.(one) 

Sumber: Pojoksatu
Editor: Fopin A Sinaga









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook