Ibu Kota Negara Dipindah ke Kalimantan sudah Direncanakan Sejak 1950-an

Nasional | Selasa, 30 April 2019 - 11:25 WIB

Ibu Kota Negara Dipindah ke Kalimantan sudah Direncanakan Sejak 1950-an
Bundaran HI, salah satu pusat Kota Jakarta yang terkenal. (Net)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Wacana atau rencana memindahkan ibu kota negara Indonesia dari Jakarta ke luar Pulau Jawa sudah ada sejak masa pemerintahan Presiden Soekarno. Di zaman itu, niat memindahkannya adalah ke Pulau Kalimantan.

Kabar pemindahan ini kembali menjadi pembicaraan menarik apalagi ketika Presiden Joko Widodo mengadakan rapat terbatas Senin (29/4/2019) tentang rencana pemindahan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Lalu ke daerah mana paling tepat ibukota Indonesia pindah? Politisi PDIP Dwisunu Hanung Nugrahanto menyebut salah satu daerah yang paling potensial adalah Kalimantan. ’’Kalau mau ibu kota Indonesia pindah ke luar Jawa saya rasa paling tepat ke Palangkaraya, karena wacana Palangkaraya sebagai sebuah ibu kota sudah ada sejak zaman Bung Karno dulu, kalau tak salah 1950-an,’’ ujarnya Selasa (30/4/2019).

Menurut Anton, sapaannya, Palangkaraya merupakan kota yang terlepas dari dialektika pembangunan tata ruang jajahan Hindia Belanda, atau dengan kata lain murni rencana pembangunan tata ruang republik.

’’Ya sejak Bung Karno meresmikan tugu di Pasar Pahandut, Palangkaraya di situlah sesungguhnya tata ruang ala republik yang menekankan tata kota egaliter sedang dibangun oleh Bung Karno,’’ tambahnya.

Dia memaparkan bahwa jalan-jalan di Palangkaraya besar dan lurus-lurus. Ini erat kaitannya dengan pandangan Geostrategis Bung Karno dan di masanya bisa dilalui pesawat jet tempur Mig.

’’Apalagi Palangkaraya dibangun dengan visi sebagai pusat konektivitas di mana letak kota adalah di tengah-tengah wilayah NKRI, sebagaimana dasar tata ruang Nusantara, tempat pengaturan kekuasaan memang seharusnya di tengah sebagai simbol keseimbangan yang mengayomi, Palangkaraya bisa dikatakan spirit Bung Karno soal Indonesia masa depan,’’ lanjut Anton.

Anton menyebutkan bahwa peran Bappenas harus diperkuat. Bappenas harus bisa menjadi pusat dari segala ide dan aktif dalam menggalang semua rencana rencana detail. Mulai dari persiapan, pergerakan sampai penempatan instrumen instrumen kelengkapan ibu kota negara.

Ketika ditanya soal kesanggupan sejarah Presiden Jokowi mewujudkan perpindahan ibukota RI ke luar Jawa, Anton menukas sangat yakin bisa direalisasikan. ’’Kita tahu-lah reputasi Pak Jokowi paling nyata ya beliau mampu mewujudkan ide menjadi sebuah realitas itu talenta utama Presiden Jokowi yang semua orang Indonesia sudah melihat buktinya,’’ katanya.(fat)

Sumber: Jawapos.com/Pojoksatu
Editor: Fopin A Sinaga









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook