JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Memulangkan warga eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) tidak selalu mulus. Banyak di antaranya yang tidak mau kembali ke daerah asal karena di sana sudah tidak punya aset apa-apa. Tidak sedikit di antara mereka yang menjual harta benda demi bergabung dengan organisasi yang kini sedang menjadi sorotan itu.
Karenanya, pemerintah terus berupaya melakukan pendekatan agar mereka bisa kembali ke daerah asalnya melalui pendekatan dari hati ke hati.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, kementerian terkait saat ini menyelidiki aset para anggota Gafatar di Kalimantan Barat. Pasalnya, sebagian sudah menyerahkannya pada pimpinannya saat masuk.
"Ada persoalan-persoalan hukum terkait aset-aset mereka. Selama ini dana-dana yang bersumber dari para anggota terus diselidiki," ujar Lukman di Jakarta, Jumat, (29/1/2016).
Dikatakannya, menurut keterangan yang diperoleh, seluruh harta benda mereka sudah sepenuhnya diberikan pada para pimpinannya. Saat ini, pemerintah fokus untuk memulangkan para anggota Gafatar ini ke kampung halaman masing-masing agar tidak mendapat penolakan lagi warga Kalimantan Barat.
"Kami upayakan pendekatan dialogis dari hati ke hati agar mereka kembali," imbuhnya. Ia belum memastikan sampai kapan sebagian anggota Gafatar berada di tempat penampungan sementara.(flo)
Laporan: JPNN
Editor: Fopin A Sinaga