PONOROGO (RIAUPOS.CO) - Beli motor dengan uang tunai lembaran limapuluh ribu atau seratusan ribu? Ah sudah biasa. Atau pakai gesek-gesek kartu kredit? Keren sih... Tapi mana lebih keren dengan pasangan pembeli asal Ponorogo Jawa Timur ini?
Adalah Dimyati dan Lina Latifah. Pasangan suami istri ini membeli sepeda motor dengan cara pembayaran yang tidak lazim. Mereka mendatangi dealer sepeda motor dengan beban berat: uang koin Rp500 seberat lebih kurang 75 kg!
Walah... Apa dealer sepeda motornya mau? Semula memang ditolak dengan alasan tidak memiliki alat hitung uang koin dan menyarankan pembeli terlebih dahulu menukarkannya dengan uang pecahan puluhan ribu atau seratusan ribu rupiah ke bank.
Dimyati dan Lina Latifah sudah berhasil membawa sepeda motor impian mereka Sabtu (19/12/2015). Kedua warga Desa Polorejo, Babadan, itu datang ke dealer sepeda motor bermodalkan beberapa lembar uang kertas serta satu karung dan satu toples bekas makanan ringan berisi uang koin.
’’Dari rumah, sudah saya pisah lima ribuan rupiah. Biar lebih cepat menghitungnya,’’ ujar pria 49 tahun itu.
Karena uang koin yang dibawa sangat banyak perlu waktu 1,5 jam bagi dia dan pegawai dealer untuk menghitung uang koin tersebut. Ternyata uang koin seberat 75 kg itu berjumlah Rp5.150.000.
Dimyati menuturkan, uang itu hasil tabungan mereka selama lima tahun. ’’Total semua ada lima toples kaleng dan dua celengan biasa,’’ jelasnya. Pria yang sehari-hari guru mengaji itu menyebutkan nominal dalam tiap toples rata-rata sekitar Rp850 ribu.
Ketika sempat ditolak pihak dealer dan disuruh menukarkannya ke bank, Dimyati kebingungan. Soalnya Dimyati mengaku tidak pernah berhubungan dengan bank. Itu juga yang membuatnya memilih menabung secara tradisional. Namun, akhirnya, pihak dealer mau membantu Dimyati. Selamat, Dimyati kini bisa mendapatkan sepeda motor yang didambakannya bertahun-tahun.(agik/irw/c20/any/mas)
Laporan: JPNN
Editor: Fopin A Sinaga