3.000 Rumah Terendam di Tebingtinggi

Nasional | Selasa, 29 Oktober 2013 - 07:48 WIB

TEBINGTINGGI (RP) -  Peringatan ke-85 Hari Sumpah Pemuda di Kota Tebingtinggi, Provinsi Sumatera Utara dihadiahi dengan banjir kiriman Sungai Padang dan Sungai Bahilang yang membentang Kota Tebingtinggi.

Akibatnya ribuan rumah di empat kecamatan terendam air hingga kedalaman 50 Cm -150 Cm.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dua kelurahan yang terparah terendam air yaitu Kelurahan Mandailing dan Kelurahan Bandar Utama Kota Tebingtinggi.

Diperkirakan 3.000 rumah terendam, Senin (28/10) sekitar pukul 06.00 WIB. Kawasan terparah terendam banjir yaitu rumah warga yang berada di daerah pinggiran sungai (DAS).

Hingga petang kemarin, kondisi air sungai masih meluap belum menunjukkan tanda-tanda akan surut. Bahkan Jalan Sudirman sepanjang 1 Km tepatnya di depan RS Sri Pamela terendam air hingga kedalaman 50 Cm, mobil dan sepeda motor yang melintas banyak terjebak banjir.

Usai upacara bendera peringatan Sumpah Pemuda, Wali Kota Tebingtinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan langsung meninjau kondisi banjir di Kelurahan Bandar Utama.

Dari raut wajah wali kota menunjukkan kekecewaan terhadap Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera Utara yang terkesan tidak peduli atas kondisi banjir kiriman yang selalu melanda Kota Tebingtinggi setiap saat.

”Padahal ini semua menjadi tanggung jawab pihak BWS Sumut  selaku pihak pemeliharaan dan pengawasannya,” ujar Umar Zunaidi.

Menurut Umar, Sungai Padang merupakan salah satu sungai dalam katagori sungai nasional yang pemeliharaan merupakan tanggung jawab oleh BWS Sumut.

Namun ia mengaku kecewa karena sudah berulang kali permasalahan ini disampaikan bahwa kondisi Sungai Padang, tapi hingga saat ini pihak BWS Sumut belum melakukan tindakan apapun.

”Kami mengatasnamakan masyarakat Kota Tebingtinggi meminta pihak BWS Sumut untuk segera menindaklanjuti permasalahan ini, berulang kali Sungai Padang meluap akibat tidak bisa menampung debit air hujan dari hulu sungai di Kabupaten Simalungun dan harus merendam pemukiman penduduk di Kota Tebingtinggi, bahkan pasar tradisional Inpres ikut juga terendam, ” sebut Umar Zunaidi.

Melihat kondisi seperti ini, Umar Zunaidi Hasibuan langsung memerintahkan SKPD terkait untuk mengambil tindakan cepat dengan memberikan bantuan sembako kepada warga pengungsi banjir seperti beras dan mie instan.

Pihak Tim Rescue Tagana Kota Tebingtinggi juga mendirikan tenda-tenda pengungsian bersama pihak Dinas Sosial dan Tenaga Kerja dengan dilengkapi oleh perawat kesehatan di lokasi pengungsian.

Pantauan RPG, jalan-jalan protokol di Kota Tebingtinggi yang terendam banjir meliputi Jalan Sudirman, Jalan Ir H Juanda dan kawasan Simpang Dolok Kota Tebingtinggi tidak bisa dilalui kenderaan roda dua dan empat akibat kedalam mencapai betis orang dewasa.

Jalur lalu lintas menuju Kota Tebingtinggi terpaksa di pindahkan melalui Jalan Imam Bonjol Kota Tebingtinggi untuk menghindari kemacetan.

Lisa (45) warga Lingkungan I Kelurahan Bandar Utama Kota Tebingtinggi mengaku harus mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, karena banjir kiriman mulai datang sekitar pukul 06.00 WIB.

”Warga sebelumnya sempat menyelamatkan barang-barang ke atas loteng, barusan tiga hari lalu kami dilanda banjir, kini banjir datang lagi. Sudah biasa dengan banjir Pak. Masalah bantuan, kami sudah menerimanya di tempat pengungsian,” jelas Lisa.

Pihak BPBD Kota Tebingtinggi hingga saat ini masih melakukan pendataan rumah warga yang terendam banjir kiriman, diperkirakan ribuan rumah terendam seperti banjir tiga hari lalu.

”Kita masih melakukan pendataan di lokasi banjir, kita masih melakukan pemantaun kondisi air sungai yang terus menunjukan debit kenaikannya. Terpenting kita melakukan penyelamatan warga masyarakat,” jelas Wahid Sitorus Kepala Badan Penanggulanan Bencana Daerah Kota Tebingtinggi.(ade)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook