Abrasi Mengkhawatirkan, Pemprov dan Pusat Diminta Bangun Tanggul Penahan

Nasional | Kamis, 29 September 2022 - 13:23 WIB

Abrasi Mengkhawatirkan, Pemprov dan Pusat Diminta Bangun Tanggul Penahan
Kondisi lahan yang terkena abrasi dan perlu pembangunan tanggul oleh pemerintah sepanjang 10 km di Desa Teluk Pambang, Bengkalis, foto beberapa waktu lalu. (DOK.RIAUPOS.CO)

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) - Letak geografis Desa Teluk Pambang, Kecamatan Bantan, Bengkalis yang dikepung oleh Selat Melaka dan juga Sungai Kembung, membuat ancaman abrasi desa semakin mengkhawatirkan masyarakat.

Jika dalam kurun waktu 10 tahun ke depan tidak ada penanganan khusus dari pemerintah, maka Desa Teluk Pambang bakal tergerus oleh air pasang laut dan Sungai Kembung, yang sepanjang tahun air lautnya sering meluap ke daratan.


Untuk menangani persoalan abrasi itu, Kepala Desa Teluk Pambang, M Ali B mengharapkan pemerintah, baik pusat, provinsi dan kabupaten dapat mengalokasikan anggaran untuk pembangunan  tanggul sepanjang 10 kilometer (km), yang membentang dari arah laut Selat Malaka maupun di Sungai Kembung.

"Ya, ini harus segera ditangani. Kalau tidak, kampung kami sebagai desa tertua di Kecamatan Bantan ini bakal tenggelam dan tergerus air pasang," ujarnya.

Disebutkannya, setiap tahun pihaknya melalui musrenbang semua tingkatan sudah mengusulkan pembangunan tanggul tersebut. Namun sampai saat ini belum ada tanggapan dan relaisasinya dari instansi terkait.

Makanya Ali meminta, agar tanggul yang diusulkan benar-benar dapat terealisasi, karena ini juga untuk kepentingan masyarakat banyak yang ada di Desa Teluk Pambang.

"Kami pun tidak minta dibangun 10 km dalam satu tahap, namun secara berangsur pun tidak mengapa. Sehingga secara perlahan persoalan abrasi pinggir pantai ini bisa teratasi dengan baik dan cepat," harapnya.

Di sisi lain Ali juga mengatakan, memang saat ini dari pusat sudah melakukan upaya menangani abrasi dengan membangun batu bronjong di tengah pantai Desa Teluk Pambang, tapi ini pihaknya menilai belum efektif, karena dari dua sudut geografis desa terparah dilanda air pasang, khususnya ketika pasang besar atau dikenal dengan pasang keling.

"Kalau sudah itu terjadi, maka kampung kami tenggelam dan lahan pertanian dan perkebunan masyatakat menjadi rusak," ujarnya.

Makanya Ali mengharapkan tanggul yang diusulkan tidak hanya berfungsi menahan air pasang naik, tapi tanggul ini juga bisa menahan lokasi perkebunan kelapa masyarakat yang berada di bagian dalam tanggul. Karena air dari sisi laut dan sungai tidak masuk lagi ke daratan.

"Kami mengusulkan tinggi tanggul ini 3 meter dari permukaan tanah dengan lebar 4 meter dan panjang 10 km sampai ke perbatasan desa tetangga. Ini fungsinya juga bisa untuk jalan masyarakat," ujarnya.

Ali yakin jika tanggul ini teralisasi pembangunannya, maka kampung Desa Teluk Pambang bagian laut yang saat ini seperti kampung tinggal, mudah-mudahan akan menjadi ramai lagi, seperti dulu.

Laporan: Abu Kasim (Bengkalis)

Editor: Eka G Putra









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook