JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma’ruf Amin menanggapi kritikan yang disampaikan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang mengatakan program kartu sakti Jokowi - Ma’ruf sebagai sesuatu yang membodohi dengan janji-janji. Prabowo menyebut saat ini rakyat sudah pintar dan tidak bisa dibodohi lagi.
Kritikan itu bagi Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Arsul Sani sesuatu yang wajar. Sebab, sudah menjadi kebiasaan bahwa pihak penantang asti mengkritik apa yang dilakukan kubu petahana.
“Kalau pak Prabowo memang harus mengkritik, kalau pak Prabowo memuji malah nanti nggak dapat suara, wajar saja,” ujar Arsul di komplek DPR RI Senayan Jakarta, Jumat (29/4/2019).
Baca Juga :
Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut
Namun Arsul tetap membalas kritikan tersebut. Menurut dia, kritik yang baik harus disertai dengan program konkrit atas solusi kehidupan rakyat sehingga bisa diterima rakyat. “Kalau hanya berhenti di kritikan, tetapi kemudian tidak menawarkan kebijakan alternatif yang konkret, bukan jargon-jargon atau misi besar yang tidak diikuti dengan kebijakan-kebijakan konkret, lah apa rakyatnya juga akan melihat kritik itu?” sindirnya.
Sebaliknya, Sekjen PPP ini memastikan janji tiga kartu sakti Jokowi itu bukan sebatas janji. Hal itu sudah terbukti dari berjalannya program-program kartu serupa di periode pertama kepemimpinan Jokowi. Sebut saja seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), atau Kartu Indonesia Sehat (KIS).
“Yang ini kan merupakan tambahan yang baru. Nanti kalau pak Jokowi diberi mandat untuk masa Kepresidenan kedua ya akan dilaksanakan,” kata Arsul. Sebelumnya, petahana, Jokowi melontarkan janji untuk menerbitkan tiga kartu sakti baru jika kembali terpilih di periode kedua. Kartu itu yakni, Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Kartu Sembako Murah, dan Kartu Prakerja.
(jpg/ruh)
Sumber: Pojoksatu